Minggu, 18 November 2012

Bicara Cinta Bicara Setia #2

Seorang abid yang shaleh, rajin beribadat dan gemar bertaubat. Ia berhasil mengecap manisnya iman, hingga waktu siang dan malam itu tidak cukup luas untuk menampung kebaktian serta amal ibadahnya. Ia adalah Abdullah bin 'Amr bin 'Ash.
Lalu sampailah kabar kepada Rasulullah bahwa Abdullah beribadat yang sambung menyambung, berupa shaum, shalat dan membaca al-Quran. 
Dipanggilnya Abdullah dan disuruhnya agar tidak berlebihan dalam beribadat. 
Tanya Rasulullah SAW:
"Kabarnya kamu selalu shaum di siang hari tak pernah berbuka, dan shalat di malam hari tak pernah tidur? Cukuplah shaum tiga hari dalam setiap bulan."

"Aku sanggup lebih banyak dari itu." ujar Abdullah.

Sabda Nabi SAW, "Kalau begitu cukup dua hari dalam seminggu."

jawab Abdullah, "aku sanggup lebih banyak lagi."

sabda Nabi SAW, "Jika demikian, baiklah kamu lakukan shaum yang lebih utama, yaitu shaum Nabi Daud, shaum sehari lalu berbuka sehari."

Setelah itu ditanyakan pula oleh Rasulullah saw, "Aku tahu bahwa kamu membaca al Quran sampai tamat dalam satu malam. Aku khawatir kalau kalau usiamu lanjut dan jadi bosan membacanya. Bacalah setiap sebulan sekali khatam."

jawab Abdullah, "Aku sanggup lebih dari itu."

sabda Nabi SAW, "atau kalau tidak, sekali dalam sepuluh hari."

jawab Abdullah, "saya sanggup lebih dari itu."

sabda Nabi SAW,"atau sekali dalam tiga hari."

lalu Nabi SAW bersabda,"aku shaum dan berbuka, bangun shalat malam dan tidur, juga kawin dengan perempuan. Maka siapa yang tidak suka akan Sunnahku, tidaklah termasuk golongan ummatku."

dan benarlah Abdullah bin 'Amr dikaruniai usia lanjut. Maka tatkala ia sudah tua dan tulangnya jadi lemah, ia selalu teringat nasihat Rasulullah yang dulu dan sekarang Rasulullah telah wafat.

Abdullah berkata,"Wahai malang nasibku, kenapa tidak laksanakan keringanan dari Rasulullah, seandainya dulu aku menerima keringanan dari Rasulullah tentu lebih aku sukai daripada menerima penambahan bobot ibadah dari beliau. Sungguh kini aku telah tua dan lemah. Tetapi aku berpisah dengan beliau Shallallahu Alaihi wa Salam dalam keadaan mengerjakan suatu perkara. Sungguh, demi Allah aku tidak suka menguranginya atau menggantinya dengan yang lain."

Namun meski ia sudah tua, ia tetap melaksanakan ibadah yang sama ketika ia masih muda meski harus berpayah-payah karena lanjut usia. 
Alangkah setia dia. 
Ia telah mengajari kita tentang kesetiaan. 
Meski payah. 
Meski susah. 
Namun jiwa yang setia tak akan berubah. 
Itulah cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

This Time for Africa

Gereja Christuskirche saat senja di Windhoek, Namibia If you get down get up, oh oh When you get down get up, eh eh Tsamina mina z...