Jumat, 21 November 2014

Catatan ketika menunggu Wisuda.


Terbersit kenangan selama menjadi mahasiswa.
Bergerak bersama berkontribusi nyata. Jargon lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa FMIPA UI 2010. Teringat kenangan bersama teman teman seperjuangan.

Teringat. Saat diminta menjadi Koorbid Politik BEM MIPA oleh ketua ashari nurhidayat. Saat mencari kadep buat departemen Kastrat dan Barisan MIPA. Fisika connection, ketika terpilih Rifki Arif Budianto fisika 2008 dan Dandi Hambali sebagai Komandan BM. Sayang Rifki harus mengundurkan diri di pertengahan tahun dikarenakan beliau pindah ke FHUI. Padahal dibawah komando beliau, kastrat sangat menonjol etos kerjanya. Untungnya penggantinya Ipung Geo 2009 memiliki kapasitas untuk menjadi kadep, meski masih berstatus mahasiswa baru pada saat itu. Jadilah kedua kadep saya merupakan maba. Teringat ketika mengadakan longmarch 10 km untuk para ksatria (Staf Kastrat dan BM). Mereka kumpul pagi pagi, dan menerima amplop yang berisi peta tanpa tahu tujuan akhir kemana. Dan hanya dibekali sebuah HP, sebotol air minum, serta uang senilai 5 ribu rupiah. Meski begitu, mereka tetap bersedia dan menjalankan dengan penuh totalitas. Hingga akhirnya sampai di tujuan akhir yakni Jalan Keadilan Raya untuk menerima materi tentang Essay dari Pengurus Forum Lingkar Pena Depok. Sampai sana, mereka pada mencak-mencak sama saya, meski tersinggung senyum, bahwa ternyata mereka mampu melakukan hal tersebut. Sampai sampai saya harus menerima resiko ban motor saya dikempesin oleh mereka. Hahaha. Tapi tetap, itu akan menjadi salah satu kenangan buat mereka.

Teringat. Saat harus membantu kadep Pengmas (Pengabdian Masyarakat) Marista Gilang Farmasi 2007 untuk kepanitiaan MICEL (Communty Development) didaerah Subang. Saat itu saya hanya datang untuk membantu, sesampainya disana diberi sambutan oleh panitia MICEL. Dan bahkan dihidangkan makanan. Saya ingat makanan saat itu adalah sayur sop. Tapi hambar, tidak ada rasanya. Hahaha. Maklum yang masak masih mahasiswa, kalau kebanyakan garam nanti dikira kepingin nikah. Saat itu adalah bulan Ramadhan dan salah satu agenda yang ada di acara adalah shalat tarawih bersama masyarakat. Saat tiba waktu shalat tarawih, ternyata pemuka masyarakat disitu meminta yang menjadi imam adalah mahasiswa. Ternyata saya yang ditembak buat menjadi imam tarawih. Hahaha. Parah bangat dah. Meski berulang kali menolak, tetap saja saya yang diminta sama panitia. Terpaksa saya maju. Meski saya yakin nanti akan ada pertanyaan dari mahasiswa. Sebelum dimulai saya tanya dulu kondisi di kampung sini shalat tarawihnya bagaimana, ternyata 23 rakaat persis seperti di rumah saya. Setelah selesai shalat tarawih dan bubar, pada saat kumpul panitia menanyakan kenapa shalat tarawihnya 23 rakaat, terus kata dia kenapa setiap rakaat kedua selalu membaca surat pendek Al-Ikhlas. Saya hanya bisa tersenyum, untuk mahasiswa yang sehari hari shalat tarawih di Masjid UI yang dibiasakan 8 Rakaat dan bacaan panjang – panjang maka shalat tarawih tadi akan terasa janggal apalagi beberapa orang protes karena saya bacaan saya kecepatan. Saya tersenyum, memang shalat tarawih jam setengah 9 sudah selesaim, dan itu pun saya masih berusaha tidak terlalu cepat, karena saya berfikir masyarakat disini pasti terbiasa dengan shalat tarawih yang cepat. Dan benar saja, esoknya teman saya yang nanya itu bilang ketika dia ikut shalat tarawih dengan warga di musholla dekat situ, shalat tarawihnya 23 rakaat cepat bangat, jam 8 sudah selesai. Memang dari awal seperti itu niat saya, menyesuaikan dengan kondisi masyarakat disana. Itu menjadi pengalaman sendiri, karena untuk pertama kalinya saya menjadi imam tarawih. Untung saja pas di musholla dekat rumah sering disuruh jadi Bilal yang salah satu tugasnya mengoreksi bacaan surah pendek imam apakah sesuai urutannya.


Teringat. Masih di bulan Ramadhan yang sama, dapat sms dari rekan saya kadep Kerohaniaan , saudara Ilham Akbar yang isinya meminta saya menjadi pembicara pengganti di acara buka puasa bersama. Saya iyakan saja, eh pas ke tempat lokasinya. Ternyata itu buka puasa karyawan Dekanat MIPA. Ah si Ilham nyari gara gara, masa disuruh ceramah depan ibu-ibu sama bapak-bapak. Terlanjur mengiyakan, ditambah lagi, Ustadz pembicara utamanya memang berhalangan hadir. Dengan menebalkan muka, saya maju memberikan ceramah, yang sebenernya saya merasa tidak pantas karena menyampaikannya di depan orang orang tua, kalau di depan mahasiswa baru sih, masih cukup percaya diri, tapi ini. Sudahlah bismillah. Alhamdulillah selesai juga. Entah sampai atau tidak pesannya, karena untuk menguasai diri sendiri didepan saja sudah sulit.

Teringat. Ketika masuk tahun ajaran baru, membantu kadep Kesma Fadiah Sabila Kimia 2007 untuk menyortir berkas berkas mahasiswa yang mau mengajukan banding BOP. Berdua dengan sabil, menyortir dan menyeleksi manakah mahasiswa yang disetujui bandingnya dan mana yang tidak di ruangan Pa Marda staf Dekanat. Eh ternyata, dekanat tidak memeriksa lagi mereka percaya dengan kita, jadi secara tidak langsung, kamilah yang menentukan apakah mahasiswa tersebut di setujui bandingnya atau tidak. Agak deg-degan juga. Namun disitu saya dapat pelajaran untuk selalu bersyukur. Karena banyak orang yang masih merasa kurang dalam finansial padahal kalau dilihat dari kita materinya berlimpah. Wallahu Alam.

Teringat. Ketika departemen lingkungan yang diketuai Dian Anggarini mengadakan seminar lingkungan, lagi lagi ketika saya hanya berkunjung ke tempat tersebut. Di tembak untuk menjadi MC sama dian. Hahaha. Emang dasarnya susah bilang tidak, jadinya mau gak mau jadi MC buat acara tersebut. Namun dari seminar tersebut saya masih teringat sampai sekarang, peta peta pembagian zona zona investasi di Papua. Pantas saja 9 dari 10 orang papua ingin memerdekan diri. Wong semua tanah papua sudah ada kavlingnya mulai dari perkebunan, pertambanga, pertanian dan itu berhektar hektar.

Dan masih banyak lagi pengalaman dan kenangan indah bersama kalian saat TOSSAKA bersama Bowo farmasi 07, saat menjadi MC untuk acaranya pengmas masak masak antar jurusan, saat kumpul di Pondok Laras (saat itu hampir full team, kurang 2 orang lagi dari 23 BPH), saat menyiapkan tim building untuk kepanitiaan PSAF di Ragunan bersama Ichwan, Siti dan Marista. Saat berkumpul bersama di detos hanya untuk sekedar makan bersama. Terima kasih untuk kenangannya, Terutama untuk pak Ketua Ashari Nurhidayat dan Wakilnya Wahyu Nirwanto. Putsan dan Bowo yang selalu ribet ngurusin reimbursan. Pepeb yang ngurusin surat masuk dan keluar. Arif dan Hinu yang sibuk desain poster dan nempel nempel. Evi dan Nurul yang sibuk jadi Koorbid, Ichwan yang punya tiga anak buah yang selalu membuat saya iri. Misdawita yang belum saya bantu maksimal di keilmiahan. Ilham dan Sherly yang sibuk nyiapin buka puasa bersama di sekret BEM. Adi Kimia 07 yang jadi kadep Wirus di pertengahan tahun. Koorbid BSOF Adi Matek 07 yang jadi seksi sibuk setiap ada acara internal BEM. Aldi Tiandi yang maaf bgt belum sempet kerumahnya di cilebut.

Semoga masih bisa menjalin silaturahim dengan kalian. 

Salam.

Nurhadiansyah.

"Aksi dan Demonstrasi"


Mengenang catatan ketika masih menjadi mahasiswa.
saat peringatan 100 tahun kebangkitan bangsa ..

Ribuan mahasiswa mulai berdemonstrasi. Hari demi hari mereka bergantian mengadakan aksi massa di istana, gedung wakil rakyat dan tempat tempat lain yang dianggap memrepresentasikan pemerintah. Tidak hanya di Jakarta di berbagai daerah para mahasiswa turut bergerak, dalam momen 100 tahun kebangkitan bangsa dan 10 tahun reformasi. Masing – masing mengusung tema yang berbeda. Di Jakarta sendiri para mahasiswa mengusung satu tema yang diangkat, yang paling intens adalah tema Saptatura (Tujuh gugatan Rakyat ). Dengan bertajuk ‘kepung istana’. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melancarkan  aksi dengan melibatkan ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Terakhir BEM SI mengadakan aksi didepan Gedung DPR / MPR yang diwarnai insiden penembakan mahasiswa Universitas Indonesia oleh peluru karet aparat . Dilanjutkan yang sekarang sedang diusut, kasus UNAS dimana terjadi bentrokkan antara polisi dengan mahasiswa UNAS yang berujung pengrusakkan fasilitas kampus dan ditahannya puluhan mahasiswa oleh pihak kepolisian. Belum tuntas kasus UNAS menyusul beberapa hari yang lalu di kampus UKI terjadi bentrokkan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Lalu apa yang menyebabkan para mahasiswa turun kejalan meninggalkan aktivitas mereka menimba ilmu. Banyak yang berkata bahwa sebaiknya mahasiswa lebih baik belajar dengan rajin lalu setelah menyelesaikan studinya maka barulah mereka berkontribusi untuk bangsa  atau ada yang malah berkata sudahlah buat apa demo , belum tentu jika seandainya kalian menjadi  pejabat yang mengurusi 220 juta penduduk kalian belum tentu bisa. Mereka memang benar, tidak ada yang salah dari kata kata mereka,

namun jika bukan karena hati nurani tentu kita tak perduli dengan aksi,
jika bukan karena ideologi tentu lebih baik kita tenggelam di tumpukan meja belajar membaca Diktat – diktat kuliah kita .

Kami ingin menunjukkan kami mahasiswa adalah bagian dari rakyat. Banyak harapan berada di pundak kami. Karena ada 3 komponen utama yang dapat merubah suatu negara,


yang pertama adalah pembuat ‘keputusan’ (saya lebih suka menyebut keputusan dibanding kebijakan,karena keputusan yang tidak bijak tidak bisa dikatakan kebijakan ) peran inilah yang diemban pemerintah sebagai wewenang tertinggi penyelenggara negara ,


yang kedua  adalah pemilik modal ,merekalah yang menguasai berbagai aspek perekonomian ,bahkan demi mereka ( pemilik modal / Investor ) pemerintah rela mengeluarkan ‘keputusan-keputusan’ untuk memudahkan para pemilik modal menginvestasikan kekayaannya bahkan pemerintah memprivatisasi BUMN-BUMN-nya kepada mereka ,dengan alasan untuk meningkatkan kinerja BUMN tersebut ,padahal BUMN tersebut merupakan asset STRATEGIS BANGSA .


Yang ketiga adalah rakyat ,merekalah komponen terbanyak negeri ini ironisnya justru yang lebih sering dikorbankan.


Setiap kali pemerintah akan memutuskan sesuatu ,ada pertarungan kepentingan antara 2 kelompok ,kelompok pemilik modal disisi lain dengan kelompok rakyat disisi lainnya ,pemerintah seringkali dihadapkan 2 pilihan : mengorbankan pemilik modal ataukah rakyat . Entah barangkali saking kuatnya lobi-lobi pemilik modal maka yang sering dikorbankan dari ‘keputusan’ tersebut adalah rakyat . Mahasiswa sebagai bagian dari rakyat maka sudah sepantasnya berusaha untuk membela rakyat . Kenapa harus mahasiswa, karena mahasiswa mempunyai bargaining power  terhadap pemerintah . Identitas sebagai Mahasiswa di dengar suaranya karena aspek intelijensia. Aspek inilah yang seringkali membedakan respon pemerintah antara mahasiswa dengan rakyat yang lainnya, ditambah Mahasiswa adalah kaum muda, Umur produktif dan merupakan Iron Stock  bagi bangsa indonesia. Semoga kita bisa mengemban amanah yang berat lagi mulia ini.

Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Rakyat Indonesia !!!

________________________________________________

Jadi teringat cerita ketika aksi demonstrasi zaman reformasi,
dimana ketika chaos para mahasiswa berlarian melarikan diri,
Lalu tampillah seseorang berteriak dengan nada tinggi..

"Terkutuk mahasiswa yang tewas tertembak dibelakang punggungnya"

Kamis, 13 Februari 2014

Share Ujian CPNS

Hanya ingin berbagi sedikit pengalaman yang saya dapat, semoga bisa membantu bagi teman teman yang ingin mengikuti Ujian CPNS.

1. Tentukan Kementerian/Lembaga (K/L) yang mau dilamar. Waktu itu saya ngincer 3 yakni LIPI, BATAN dan BAPETEN. Masing masing berbeda waktu pembukaan daftar dan syarat berkasnya. Cek di website masing masing K/L pastikan jangan sampai mepet daftar karena biasanya cap pos, bahkan Bapeten dimajukan pengumuman penerimaan berkas tanpa pemberitahuan sebelumnya. Lihat formasi yang dibuka seberapa banyak atau sedikit menentukan strategi kita.

2. Pemberkasan. Persiapkan pemberkasan semaksimal mungkin, berkas berkas yg butuh waktu lama untuk jadi harus diutamakan misalnya : 
- SKCK khusus lamaran CPNS
- Kartu A1 dari dinas tenaga kerja daerah (biasa disebut kartu kuning)
- Legalisir ijazah dan transkrip nilai (di UI , lama bgt bikinnya, saya ga lolos administrasi CPNS BATAN karena belum ada legalisir ijazah)
Beberapa K/L ada yang mensyaratkan TOEFL lebih dari 460 masih berlaku maksimal dua tahun. saya daftar CPNS BATAN dan mereka minta tes TOEFL. Sedangkan untuk lolos pemberkasan administrasi awal, saya ga tau parameternya. Di BAPETEN yg daftar 3000an org untuk 12 formasi yang diperebutkan, tapi yang dipanggil Tes Kemampuan Dasar (TKD) hanya 30 kali dari formasi alias 360an.

3. Pemilihan Formasi. Saya lolos pemberkasan administrasi di LIPI tapi tidak dipanggil untuk ikut TKD , karena saya tidak memilih satupun formasi sebab tidak ada satupun yg sesuai dengan bidang kompetensi saya, sekalipun ada yg dibutuhkan S3 atau jangan jangan karena IPK-saya kecil :p.
Formasi sedikit atau banyak ada untung ruginya. Saya di BAPETEN milih unit kerja P2STPFRZR dan hanya nerima 1 formasi alias 1 orang aja.

Plus/Minus formasi sedikit :

- Peserta yang ikut TKD 30 kali dari formasi yang diperebutkan, kalo yang lamar pas pemberkasan banyak maka peluang makin kecil. Tapi kalo kompetensi kita oke (baca : IPK & almamater) ini hal mudah buat dilewati.

+ Peserta yang lulus TKD dan ikut Tes Kemampuan Bidang (TKB) hanya 3 kali dari formasi yg diperebutkan dan itu dirangking. Jadi karena formasi saya cuma 1, pas tes lanjutan lawan saya tinggal 2 orang. Setelah saya browsing dan saya tau lawan saya lulusan mana dan apa skripsinya saya PEDE pasti menang. :D

Plus/minus formasi banyak :
+ Peluang diterima semakin besar, karena yang diambil banyak.
- Peserta saingan pas TKB (Tes Kompetensi Bidang) banyak

Intinya jadi tergantung minat dan bakat (kesesuaian bidang) dimana kita kuatnya, masalah sedikit ama banyak tak jadi soal  dan jangan takut meski formasi yang dibuka cuma 1. Buktinya saya bisa masuk , Karena pas pemberkasan kita ga tau berapa jumlah yang daftar jadi santai aja gausah paranoid dengan jumlah yang daftar ribuan.






4. Tips Tes Kompetensi Dasar. Tahun saya pake sistem CAT semacam jawab 500 soal di komputer tinggal klik jawaban salah satu pilihan ganda yang dianggap benar. TKD ada tiga sub test - TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) berisi pasal pasal, UUD 45, PANCASILA, hirarki perundangan, UU terbaru. Soal TWK ini yang paling susah, kebanyakan peserta nilainya paling kecil di subtest ini, beruntung nilai saya sekitar 105 karena belajar sehari sebelumnya contoh soal TWK banyak di internet, download aja. Beberapa versi orde baru jadi materi yg Repelita tidak relevan dan tidak keluar di tes, tapi materi ttg Pembukaan UUD 45, UUD 45, UU, dll masih relevan banyak soal yg saya pelajari ternyata keluar pas tes


- TIU (Test Intelegensia Umum) berisi matematika dasar kayak TPU, soal soal logika matematika, deret angka dll keluar. saya lumayan tinggi nilainya 115.

- TKP (Test Kepribadian) -> saya lupa namanya. Test yg menilai EQ kita, kaya menghadapi masalah di tim, hubungan dengan atasan, tanggung jawab dll.. kalo ikut organisasi dan punya prinsip serta pengetahuan baik mengelola hubungan saat organisasi pasti bisa lah. TKP nilai tertinggi saya sampe 150an..

Nilai TKD saya 371 dari max nilai 500. Karena yg dipanggil ke tes berikutnya berdasarkan rangking TKD, maka PENTING nilai TKD besar, dengan nilai segitu saya rangking pertama di formasi yang saya pilih. Tapi ada peraturan meski rangking 1 jika nilai TKD-nya tidak lebih dari 250 , maka tidak dipanggil TKB, dan itu terjadi di BAPETEN, jadi meski yg dibuka formasinya 12 orang. Pas final masuk cuma 10 org, satu formasi kosong karena ga ada satupun peserta yg melebihi batas ambang minimal 250 buat TKD. Nah katanya 60 % penilaian final lulus nggaknya CPNS diambil dari nilai TKD. Soal TKD bersifat hampir sama soal soalnya antar K/L. Jadi belajar sekali, bisa buat K/L yg lain juga.

5. Tes Kemampuan Bidang (TKB). Diambil 3 kali dari formasi, misal jika formasinya cuma 1 orang maka yang dipanggil ikut TKB maksimal 3 org. Kalo 3 orang, berarti yang ikut TKB 9 orang. Nah TKB beda-beda soalnya tergantung masing masing K/L, tapi biasanya tentang sejarah, tugas pokok dan fungsi K/L yang kita pilih, UU yang menjadi dasar lembaga tsb, sama soal yang berkaitan dengan formasi yang kita lamar. Contoh karena saya melamar di Badan Pengawas Tenaga Nuklir, maka pas TKB ada soal fisika ttg radiasi, atom, dan sejenisnya.


6. Kecurangan. Saya amati, kalo masalah manipulasi, suap, nama peringkat pertama tapi pas di pengumuman lulus diganti ama nama orang lain, atau dimintain duit dari puluhan bahkan ratusan juta rupiah, sepertinya memang ada... tetapi menurut saya itu kebanyakan terjadi penerimaan cpns PEMDA meski ga semua test CPNS PEMDA seperti itu, namun tidak menutup kemungkinan beberapa kementerian ada juga yg seperti itu. Kuncinya ada di pengawasan, oknum PEMDA bisa leluasa seperti itu karena merasa kurang pengawasan, jadi mereka santai saja "memeras" calon PNS, atau menjual kursi cpns... makanya saya milih sedari awal lembaga negara, BATAN, LIPI, BAPETEN... hal ini juga diakuin oleh panitia bapeten bahwa BAPETEN sebagai lembaga yg fungsinya menjadi badan pengawas, maka perekrutan jadi sangat ketat dan diawasi oleh negara dengan ketat.. ga bisa main main atau tidak ada (semoga) kecurangan...
makanya pemilihan K/L yg mau kita pilih itu penting... Kalo milih CPNS PEMDA, harus siap siap dgn resiko dimintai duit , kayak cerita temen saya yg daftar cpns di daerah.. dimintai duit 150 juta...oleh oknum di lembaga tsb..

oiya satu lagi penting, jujur saja saya juga ditelepon oleh oknum yg mengaku ketua panitia penerimaan CPNS BAPETEN, awalnya basa basi tapi ujung ujungnya minta duit... 5 juta doang, kecil sih.. tapi saya bilang aja ga punya.. meski nadanya agak sedikit mengancam untuk mengganti saya..
saya cuek aja, bagi saya.. saya mau masuk dengan cara yang baik dan keluar dengan cara yang baik. lagipula keduanya untung bagi saya.. jika saya diterima tanpa saya ngasih uang, tandanya lembaga saya bekerja nanti insya Allah lingkungan yang baik, seandainya tidak diterima cuma gara gara saya tidak ngasih uang, tandanya saya selamat tidak bekerja di lingkungan yg tidak berkah..
dan lucunya dua hari saya ditelepon oleh orang yang ngaku ketua panitia dan namanya sama tapi nomernya beda, makanya saya yakin ini pasti penipuan... oknum tersebut tau data nama, no telp sama nilai saya entah oknum bapeten atau BKN atau malah bukan keduanya tetapi pihak luar ... jadi manfaatkan itu, andaikan saya bayar, saya bakal mengira saya dibantu oknum tersebut, padahal mah nilai emang lulus ...

Saya laporin nomer itu ke panitia dan alhamdulillah panitia juga proaktif serta meyakinkan saya bahwa tidak ada mekanisme itu di proses seleksi...makanya saya bersyukur bisa masuk murni tes, temen temen yg lulus cpns bapeten juga semuanya murni tes...

Jadi kalo ditanya org, "Wah PNS ya? bayar berapa?" saya bisa jawab dengan kepala tegak, "Alhamdulillah murni test, ga bayar sepeserpun. "

_____________________________________________________________
Keberuntungan adalah persiapan dan kesempatan

This Time for Africa

Gereja Christuskirche saat senja di Windhoek, Namibia If you get down get up, oh oh When you get down get up, eh eh Tsamina mina z...