Mengenang catatan ketika masih menjadi mahasiswa.
saat peringatan 100 tahun kebangkitan bangsa ..
Ribuan
mahasiswa mulai berdemonstrasi. Hari demi hari mereka bergantian
mengadakan aksi massa di istana, gedung wakil rakyat dan tempat tempat
lain yang dianggap memrepresentasikan pemerintah. Tidak hanya di Jakarta
di berbagai daerah para mahasiswa turut bergerak, dalam momen 100 tahun kebangkitan bangsa dan 10 tahun reformasi. Masing
– masing mengusung tema yang berbeda. Di Jakarta sendiri para mahasiswa
mengusung satu tema yang diangkat, yang paling intens adalah tema
Saptatura (Tujuh gugatan Rakyat ). Dengan bertajuk ‘kepung istana’.
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melancarkan aksi
dengan melibatkan ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di
Indonesia. Terakhir BEM SI mengadakan aksi didepan Gedung DPR / MPR yang
diwarnai insiden penembakan mahasiswa Universitas Indonesia oleh peluru
karet aparat . Dilanjutkan yang sekarang sedang diusut, kasus UNAS
dimana terjadi bentrokkan antara polisi dengan mahasiswa UNAS yang
berujung pengrusakkan fasilitas kampus dan ditahannya puluhan mahasiswa
oleh pihak kepolisian. Belum tuntas kasus UNAS menyusul beberapa hari
yang lalu di kampus UKI terjadi bentrokkan antara mahasiswa dengan
aparat kepolisian. Lalu apa yang menyebabkan para mahasiswa turun
kejalan meninggalkan aktivitas mereka menimba ilmu. Banyak yang berkata
bahwa sebaiknya mahasiswa lebih baik belajar dengan rajin lalu setelah
menyelesaikan studinya maka barulah mereka berkontribusi untuk bangsa
atau ada yang malah berkata sudahlah buat apa demo , belum tentu jika
seandainya kalian menjadi pejabat yang mengurusi 220 juta penduduk
kalian belum tentu bisa. Mereka memang benar, tidak ada yang salah dari
kata kata mereka,
namun jika bukan karena hati nurani tentu kita tak perduli dengan aksi,
jika bukan karena ideologi tentu lebih baik kita tenggelam di tumpukan meja belajar membaca Diktat – diktat kuliah kita .
Kami
ingin menunjukkan kami mahasiswa adalah bagian dari rakyat. Banyak
harapan berada di pundak kami. Karena ada 3 komponen utama yang dapat
merubah suatu negara,
yang pertama adalah pembuat ‘keputusan’ (saya lebih suka menyebut keputusan dibanding kebijakan,karena keputusan yang tidak bijak tidak bisa dikatakan kebijakan ) peran inilah yang diemban pemerintah sebagai wewenang tertinggi penyelenggara negara ,
yang
kedua adalah pemilik modal ,merekalah yang menguasai berbagai aspek
perekonomian ,bahkan demi mereka ( pemilik modal / Investor ) pemerintah
rela mengeluarkan ‘keputusan-keputusan’ untuk memudahkan para pemilik
modal menginvestasikan kekayaannya bahkan pemerintah memprivatisasi
BUMN-BUMN-nya kepada mereka ,dengan alasan untuk meningkatkan kinerja
BUMN tersebut ,padahal BUMN tersebut merupakan asset STRATEGIS BANGSA .
Yang ketiga adalah rakyat ,merekalah komponen terbanyak negeri ini ironisnya justru yang lebih sering dikorbankan.
Setiap
kali pemerintah akan memutuskan sesuatu ,ada pertarungan kepentingan
antara 2 kelompok ,kelompok pemilik modal disisi lain dengan kelompok
rakyat disisi lainnya ,pemerintah seringkali dihadapkan 2 pilihan :
mengorbankan pemilik modal ataukah rakyat . Entah barangkali saking
kuatnya lobi-lobi pemilik modal maka yang sering dikorbankan dari
‘keputusan’ tersebut adalah rakyat . Mahasiswa sebagai bagian dari
rakyat maka sudah sepantasnya berusaha untuk membela rakyat . Kenapa
harus mahasiswa, karena mahasiswa mempunyai bargaining power terhadap pemerintah . Identitas sebagai
Mahasiswa di dengar suaranya karena aspek intelijensia. Aspek inilah
yang seringkali membedakan respon pemerintah antara mahasiswa dengan
rakyat yang lainnya, ditambah Mahasiswa adalah kaum muda, Umur produktif
dan merupakan Iron Stock bagi bangsa indonesia. Semoga kita bisa mengemban amanah yang berat lagi mulia ini.
Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Rakyat Indonesia !!!
______________________________ __________________
Jadi teringat cerita ketika aksi demonstrasi zaman reformasi,
dimana ketika chaos para mahasiswa berlarian melarikan diri,
Lalu tampillah seseorang berteriak dengan nada tinggi..
"Terkutuk mahasiswa yang tewas tertembak dibelakang punggungnya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar