Jumat, 12 Juli 2019

This Time for Africa

Gereja Christuskirche saat senja di Windhoek, Namibia

If you get down get up, oh oh
When you get down get up, eh eh
Tsamina mina zangalewa
This time for Africa

Lagu Shakira yang menjadi soundtrack Piala Dunia di Afrika Selatan menggema kembali di telinga saya. Jikalau menjejak Eropa merupakan salah satu impian terliar saya, maka menjejak Afrika adalah yang paling liar. Tidak pernah terbayangkan bisa diberi kesempatan untuk menjejak tanah Afrika. Kesempatan itu datang ketika saya ditugaskan untuk mengikuti Training Course dari IAEA  yakni Interregional Training Course on Safety Assessment for Radioactive Waste Management Facilities di Windhoek ibukota Namibia.
Partisipan Training Course dari berbagai negara

Mendengar nama Namibia mungkin hanya sesekali saja, apalagi mendengar nama kota Windhoek. Jujur awalnya khawatir juga, tapi setelah mencari informasi di internet sepertinya Namibia merupakan salah satu negara Afrika yang aman untuk dikunjungi. Oiya mungkin sebagai panduan seberapa aman Negara untuk dikunjungi bisa menggunakan aplikasi Safe Travel buatan Kemenlu. Beruntungnya lagi ternyata saya tidak sendirian, tetapi ada perwakilan dari BATAN sebanyak 2 orang yakni Moch Romli dan Istavara Arifin



Berfoto mengikuti pose patung Dr. Sam Nujoma, pendiri dan presiden pertama Namibia di Independence Memorial Museum
Perjalanan memakan waktu total 22 jam dengan transit selama 3 jam di Doha, Qatar. Semua akomodasi dan transportasi ditanggung oleh IAEA. Kebetulan karena dibelikan tiketnya Qatar Airways jadinya transit di Doha, sampai di Bandara Internasional Hosea Kutako Windhoek jam 10an pagi waktu setempat. Bandara ini kecil, bahkan boleh dikatakan lebih besar bandara Jogja Adi Sucipto. Namibia memang hanya berpenduduk 2 juta orang dan penduduk ibukota Windhoek hanya 200 ribuan orang. Namibia juga baru merdeka akhir tahun 1990, sebelumnya mereka merupakan salah satu provinsi dari Afrika Selatan. Pada saat saya sampai kebetulan lagi musim dingin, tapi jangan berpikiran ada salju disana. Suhu memang rendah berkisar 2 sampai 10 derajat celcius, tetapi karena iklim gurun sehingga meski dingin tidak ada salju. 
Berfoto bersama Mr. Joseph Eiman sang Course Director dari Namibia
Agenda Training Course akan berlangsung selama 5 hari dari Senin 10 Juni sampai dengan Jumat 14 Juni 2019. Kami diinapkan di Hotel Avani di pusat kota Windhoek, kota ini sendiri bersih dan teratur, tidak ada selokan terlihat karena semua saluran pembuangan berada di bawah tanah dan dijadikan satu keluar kota untuk didaur ulang yang nanti menjadi pasokan air bersih kembali. Landmark yang terkenal di kota ini salah satunya adalah Gereja Christuskirche serta Independence Memorial Museum. Taksi didaerah sini sangat unik, mereka tetap menawarkan taksi meski mereka sedang membawa penumpang, seperti angkot tapi tanpa trayek, tapi meskipun begitu kepatuhan lalu lintas mereka tinggi, banyak perempatan tanpa lampu merah dan budaya mereka yang selalu berhenti setiap ketemu perempatan, siapa yang lebih dulu sampai ke perempatan maka diberikan jalan lebih dulu. 



Jamuan makan malam oleh Bapak Eddy Basuki selaku Duta Besar Indonesia beserta Istri dan pegawai kedutaan.

Pada Kamis malam kami diundang makan malam oleh Duta Besar Indonesia untuk Namibia dan Angola. Mungkin karena jarang sekali orang Indonesia yang nyasar maen jauh jauh kesini. Disitu kita bertemu dengan Bapak Eddy Basuki selaku Duta Besar beserta istri dan para pegawai kedutaan. Awal pertemuan ini juga unik, awalnya ketika saya update status di facebook sedang berada di Namibia, ternyata ada teman saya yang mempunyai teman bekerja di Kedutaan Indonesia di Namibia. Jadi deh kita dihubungi kedutaan Indonesia. 

Quba Mosque di Windhoek

Hari jumat setelah penutupan acara Training, kami diajak berkeliling kedutaan Indonesia dan karena bertepatan dengan hari jumat, kami juga diajak untuk menuju ke Masjid terdekat yakni Quba Mosque. 

Berfoto dengan Pak Dubes di Kantor Kedutaan Besar Indonesia

Imam shalat jumat berasal dari Iran, beberapa jamaah juga menganut Islam Syi'ah ini bisa dilihat ketika mereka shalat mereka meletakkan batu kecil ditempat sujud untuk tempat dahi mereka ketika sujud. Batu ini perlambang tanah Karbala, momen dimana Sayidina Husein RA terbunuh. Namun Imam sangat moderat, ketika shalat jumat pun tidak banyak perbedaan baik ketika Khutbah maupun Shalat. Hanya beberapa warga lokal yang muslim dan ikut shalat Jumat. Beberapa diantaranya kami berkenalan dengan Elias, Muslim Uganda yang hijrah ke Namibia dan menjadi pengusaha tambang disini bahkan kami diajak ke rumahnya untuk melihat raw rock material hasil tambang beliau. 
Kunjungan ke rumah Elias

Selanjutnya kami difasilitasi untuk ikut Game Drive oleh kedutaan, ditemani Pak Taufik pegawai kedutaan yang sudah bertugas lebih dari 20 tahun di Namibia, bahkan bisa bahasa lokal Namibia. Selain Pak Taufik, kami juga ditemani Pak Hadi, orang Betawi yang sebentar lagi pensiun jadi PNS Kemenlu. Jauh bener ya ngayabnya. 

Gerbang Goche Ganas Private Nature Reserve
Pemandangan disekitar Goche Ganas

Menikmati pemandangan Goche Ganas
Kami diajak ke Goche Ganas Private Nature Reserve, semacam kawasan yang luasnya 6000 hektar dan diisi dengan hewan liar, namun tenang saja tidak ada kucing besarnya. Disini juga tersedia penginapan serta restoran. 

Mobil yang dipakai untuk Game Drive berkapasitas penumpang 10 orang diluar supir
Persiapan berangkat Game Drive









Dan model bisnis seperti ini lazim di Namibia, mereka berlomba lomba membeli ribuan hektar tanah yang dipagari sekelilingnya lalu ditaruh hewan liar seperti Jerapah, Springbok, Babi hutan, bahkan Badak putih. Para hewan tersebut mencari makan sendiri dan pemiliknya tinggal mengadakan Game Drive sejenis safari kecil kecilan dengan target turis asing, kisaran seorangnya bisa 400an Dollar Namibia atau sekitar 400.000 rupiah per orang. Model bisnis yang menguntungkan sepertinya, apalagi hewannya disuruh cari makan sendiri. 
Atraksi utama menikmati cemilan sambil melihat Badak putih dari dekat

Badak Putih dan teman temannya
Di sepanjang perjalanan kami menyaksikan berbagai macam hewan liar seperti Jerapah, Zebra, Springbok dan banyak lagi. Lama perjalanan sekitar 2 jam dimulai jam 4 sore sampai matahari terbenam. Salah satu pengalaman menyenangkan selama di Namibia, merasakan langsung "Safari" di alam terbuka. 

Selesai Game Drive kami dijamu makan malam di restoran cina, untuk pertama kalinya kami ketemu nasi yang mirip dengan di Indonesia. Sambil mengobrol dan diskusi seputar Namibia serta berbagi pengalaman kami menutup malam itu dengan kekenyangan. hehehe. Terima kasih pegawai kedutaan yang baik baik.

Akhirnya selesai sudah seminggu saya di Namibia, semoga sharing pengalaman ini menambah pengetahuan dan wawasan. keknya postingan ini banyak bangat fotonya ya, abisnya sayang kalo ga dimasukin.  By the way, seharusnya saya buat postingan Japan Part 2 hahahaha, tapi memang kalau nulis itu nyari moodnya susah. Salam.
 _____________________________________________________________________________
"Difficult roads often lead to beautiful destinations."

Selasa, 11 Desember 2018

Autumn I'm in Love

"Autumn, the season that teaches us that change can be beautiful"
-anonym-

Bisa dibilang ini adalah perjalanan impian yang menjadi kenyataan. Hal ini dimulai ketika ada GATF (Garuda Indonesia Travel Fair) di JCC Senayan pada pertengahan April 2018. Disitu kita hunting tiket garuda ke Osaka, kebetulan juga kita udah riset dari jauh jauh hari kalau peak autumn di region kansai itu dimulai dari mid November s.d early December. Jadi lah kita ke GATF dengan bermodal tanggal berangkat dan pulang serta modal duit juga.. hehehehe... 
Pemandangan daun maple yang memerah menjadi atraksi utama musim gugur


Biasanya tiket Garuda ke Osaka Jepang itu normal kisaran 9 Juta/orang PP, inget ya per orang, sedangkan kita cuma megang 10 juta itu juga buat 2 orang. Seharian kita disana pindah dari satu travel ke travel lain bela belain sampe nunggu happy hour dan dapet lah tiket PP Jakarta - Osaka dengan keberangkatan 23 November 2018 dan pulang 30 November dengan harga Rp 9.780.000. Loh kok sama aja, tenang harga segitu itu untuk 2 orang jadi per orangnya kena 4.9 juta PP. 
Notifikasi SMS Banking Mandiri ketika pembayaran tiket
Sebagai perbandingan, dulu gue pertama kali ke Jepang naik AA itu udah yang paling murah, ga dapet makan, kalo tambah bagasi kena charge itu biayanya 4.3 juta tahun 2012. Sekarang dapet tiket 4.9 juta dapet makan , dapet bagasi extra dan bisa masuk lounge plus 1 org  (karena GFF gua dah platinum :p) itu rasanya bahagia bangat. Oiya kalo mau tau di travel mana, nama travelnya AntaVaya hasil kek ninja hatori pindah sana pindah sini nebalin muka nanya harga tiket buat dua orang di kisaran tanggal pertengahan november sampai awal desember itu kena berapa.  Sebenernya ada harga yang lebih murah lagi yakni 2.7 juta PP tapi itu ngantrinya dari pagi dan cuma beberapa kursi doang.

Ini Event GATF yang gua datengin, kebetulan juga gua nasabah Bank Mandiri. Karena bayarnya harus pake Mandiri.
Okey, kita dapet tiket Jakarta - Osaka tanggal 23 November 2018 dengan keberangkatan jam 16.25 sore dan sampai di Denpasar untuk transit jam 19.30 dilanjutkan berangkat dari Denpasar jam 00.40 sampai Osaka jam 08.30. Sedangkan kepulangan dapet tanggal 30 November 2018 jam 11.00 dari Kansai Airport sampai Denpasar jam 17.20 dilanjut ke Jakarta dari jam 19.40 sampai dengan 20.45. Di Event GATF ini juga kita sekalian pesen Wifi Pocket kebetulan lagi ada promo dari Passpod.id, disitu kita sewa pocket wifi selama 6 hari dari tanggal 24 November sampai dengan 29 November 2018 dengan biaya 806 ribu, dengan rincian sewa 6 hari sebesar 360 ribu ditambah deposit 500 ribu dan diskon 54 ribu. Deposit akan dikembalikan begitu wifi pocket sudah dikembalikan ke Passpod.id. Wifi Pocket juga dikirimkan 1 minggu sebelum keberangkatan ke alamat kita, makanya pastikan alamat yang kita tulis benar dan lengkap. Selain pengiriman lewat paket, opsi lainnya kita bisa mengambil wifi pocket di Bandara namun harus konfirmasi jauh jauh hari.


Tiket aman, selanjutnya Paspor dan Visa ke Jepang. Kebetulan Paspor udah bikin dari 2016, kita bikin e-Passport di Imigrasi Klas 1 Jakarta Pusat, harganya sih 600 ribuan atau sekitar 2 kali lipat dari buat Paspor biasa tapi dengan adanya kebijakan bebas visa dari Negara Jepang kepada pemilik e-Passport membuat ini jadi pilihan yang bagus, terbukti pas kita urus visa 1 bulan sebelum keberangkatan, kita hanya diminta nyerahin e-Passport untuk didaftarkan visa waiver jepang dan cuma mengisi 1 formulir aja, terus tunggu sebentar jadi deh. Visa waiver yang dikasih juga multiple entry, jadi kita boleh beberapakali kunjungan ke Jepang dalam rentang 3 tahun selama e-Passport masih berlaku dan dengan masa tinggal maksimal 2 minggu setiap kunjungan ke Jepang.

So tiket sudah, e-Passport yang sudah terdaftar di kedubes Jepang sudah, tinggal persiapan hotel sama atraksi disana. Total untuk persiapan awal itu berarti tiket Rp. 9.780.000 + Wifi Pocket Rp. 806.000 + e-Passport 2 orang Rp. 1.200.000 + visa jepang (gratis).

Maison Fushimi

Berikutnya booking penginapan, dimana kita merencanakan menginap 3 hari di Kyoto dan 3 hari di Osaka. Kita mencari penginapan di Booking.com dan didapat penginapan guest house Maison Fushimi di Kyoto dan Hotel WBF Kitasemba West di Osaka. Biaya penginapan di Maison Fushimi sebesar 30.000 Yen selama 3 malam sedangkan di Hotel WBF Kitasemba 26.844 Yen hotel bintang 3. Kok lebih mahal Kyoto dibanding Osaka ? Udah mahal dapetnya bukan hotel lagi. Yap, Kyoto soalnya sudah destinasi wisata makanya sulit cari hotel dengan harga terjangkau. Nah untuk pembayaran dilakukan saat sudah sampai hotel, namun karena pake booking.com jadi harus ada guarantee kartu kredit ketika booking. Jadi total penginapan dari tanggal 24 s.d 30 November sebesar 56.844 yen. Dengan kurs ketika itu sekitar 130 Rupiah per 1 Yen. Sehingga persiapan biaya untuk penginapan sekitar 7.4 Juta.



Memakai Kimono di Kyoto
Setelah itu apalagi pengeluaran sebelum keberangkatan ? Atraksi, nah kalo ini opsional cuma ada yang wajib kami ingin coba yakni sewa kimono sepasang. Kita sewa satu kimono perempuan tanpa hairset biaya Rp.471.656  dan satu kimono laki laki dengan biaya  Rp.358.501. Dimana pesannya ? Itu kita pesan lewat Traveloka, di Kyoto Kimono Experience, nanti kita ke Kyoto Kimono Rental Wargo kalo web asli rental kimononya disini. Jadi total sewa kimono untuk sepasang laki perempuan sebesar Rp. 830.157.


Selain kimono, kita juga ingin berkunjung ke Osaka Aquarium Kaiyukan. Sebenernya cuma penasaran liat ikan Hiu Paus didalam Akuarium. Harga tiket untuk 2 orang sebesar Rp.580.134 kita beli lewat Traveloka. Nanti tinggal scan barcode saja untuk masuk dan jangan lupa untuk di print tiketnya.

Sebenernya ada satu lagi atraksi yang pengen kita pesen yaitu Sagano Romantic Train, tapi ternyata sudah penuh semua di tanggal yang kita pengen, untungnya disediaan satu gerbong tambahan dengan tiket on the spot. Jadi kita milih beli on the spot aja di Stasiun Saga. 

Nah pengeluaran yang penting lainnya adalah transportasi selama disana. Transportasi populer di Jepang adalah kereta api, banyak jenis kereta api dari mulai level commuter line, rapid, express, sampai shinkansen. Banyak pilihan pass yang bisa kita pilih, dari JR Pass yang mengcover seluruh Jepang dan bisa naik shinkansen juga, JR region kansai saja ada dua JR Kansai Pass dan JR Kansai Wide Pass, selain JR (Japan Rail) ada banyak perusahaan kereta swasta lain yang menawarkan pass lain. Karena kita itinerary berkisar region Kansai  dan ke beberapa kota seperti Osaka, Kyoto, Tsuruga, Himeji dan Nara (sayang karena keterbatasan waktu kita ga sempet ke Nara) maka kita ambil JR Kansai Pass bukan yang JR Kansai Wide Pass. JR Kansai Pass ini memungkinkan kita untuk naik kereta api di JR Line multiple entry, dan bisa naik kereta jenis Kansai-airport Express HARUKA dengan kursi non-reserved, Special Rapid Services, Rapid Services dan Local Train di area JR-West Kansai. Adapun kita memesan tiket untuk 7 hari, harga tiket 4 hari sebesar 6300 yen dan tiket 3 hari sebesar 5300 yen. Total untuk 7 hari sebesar (6300 + 5300) x 2 orang yakni sebesar 23.200 yen dengan kurs rupiah 130 rupiah/yen maka untuk transportasi sebesar Rp.3.016.000. Harga ini untuk pemesanan diluar jepang, kalau beli langsung ketika sudah di Jepang itu harganya lebih mahal 100 yen jadi lebih baik beli di Indonesia dan banyak travel yang jual JR Pass ini di Indonesia,  kita beli di JR Pass Indonesia kebetulan agen travel tersebut berkantor di daerah Harmoni bisa dijangkau dengan berjalan kaki dari kantor kami. Jadi, ketika sampai Kansai Airport tinggal tuker voucher dengan tiket JR Pass. Catatan bahwa JR Pass ini berlaku tanggal kalender bukan jam. 

Fase persiapan selesai... next part kita share itinerary...


Minggu, 25 Maret 2018

I told you, I'd move on.



I told you,
I'd let you go someday.
Honestly, it was the hardest thing i've ever done but it was worth it.
For me, for my heart.
You hurt me so bad.
You killed my trust,
you changed me.

I knew I could be strong enough to let you go.
I knew it and I did it.
I can't explain how proud I am.
Because, I'm the only one who knows how much you hurt me.
But here I'm now,
healing.

We may love the wrong person,
cry for the wrong person,
but one thing is sure,
mistake will help us to find the right person someday.

Rabu, 21 Maret 2018

Sofia dan menjadi warga dunia

Park Borisova Gradina (dok.pribadi)

Menjejak benua Eropa merupakan salah satu impian terliar saya. Dan saya mendapatkan kesempatan itu saat diberikan tugas ke luar negeri dalam rangka mengikuti Interregional Training Course on Siting Methodology for Pre-Disposal and Disposal Facilities di Sofia, Bulgaria pada tanggal 6 - 9 Maret 2018. Waktu sudah memasuki bulan Maret saat itu namun tampaknya sisa sisa dari musim dingin masih terlihat berupa tumpukan salju disana sini. Meski termasuk Eropa Timur dan termasuk negara negara di semenanjung Balkan. Tapi saya menikmatinya, mengunjugi setiap bangunan bersejarah didalamnya. Menyelami bahwa ratusan tahun lalu disini merupakan bagian dari Kekhalifahan Ottoman Turki. Dan sekarang peninggalannya hanya Masjid satu satunya di pusat kota yakni Masjid Banyi Bashi yang diarsiteki oleh Mimar Sinan. Arsitek terkenal pada masanya.

Masjid Banya Bashi (dok.pribadi)
Pengalaman ke luar negeri kali ini adalah yang kedua bagi saya setelah pertama kali pada tahun 2012 mendapat kesempatan mengikuti School Strangeness of Nuclear Physics di Sendai, Jepang. Butuh waktu 6 tahun untuk saya bisa mendapatkan kesempatan lagi ke luar negeri.
Namun kali ini berbeda, kalau dulu saya sebagai student yang murni research (di Jepang melakukan presentasi hasil skripsi S1 saya) maka penugasan luar negeri kali ini saya memakai baju sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara). Seorang abdi negara yang ditugaskan negara untuk belajar dan bergaul di dunia internasional. Ada kebanggaan tersendiri saat menunjukkan paspor biru Indonesia. Disitu tertulis Official of the Nuclear Energy Regulatory Agency (NERA adalah nama internasional dari BAPETEN). Mengemban tugas negara memaksa kita harus mendapatkan hasil untuk negara dari setiap penugasan yang diterima.

Hari terakhir training course, suhu udara 4 - 9 derajat celcius
Menjadi warga dunia. Itulah yang saya rasakan semakin lama saya bekerja di BAPETEN. Mungkin belum banyak yang mengenal BAPETEN. BAPETEN adalah Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang memiliki peran sebagai Regulatory Body memiliki kewenangan dalam membuat peraturan mengadakan perizinan dan melakukan inspeksi terhadap pemanfaatan tenaga nuklir. Organisasi dunia yang terkait dengan tenaga nuklir adalah IAEA (International Atomic Energy Agency). Banyaknya kerjasama dengan negara negara lain, dan ikut berkontribusinya Indonesia dalam proyek - proyek IAEA membuat saya memiliki kesempatan bertemu dengan orang - orang dari berbagai bangsa, kepribadian, keilmuan dan lainnya.

Peserta Training Course dari berbagai negara
Training Course yang sedang berlangsung
Kembali ke Sofia, negeri ini memiliki abjad cyrillic seperti Rusia. Tapi, jangan pernah coba coba bertanya tentang hal itu ke orang Bulgaria, karena merupakan hal yang membuat mereka marah. Kegiatan ini diselenggarakan oleh IAEA dengan panitia lokal dari Bulgarian Nuclear Regulatory Agency (BNRA). Jumlah penduduk mereka tidak sampai 8 juta jiwa. Negara ini memiliki PLTN sebagai salah satu sumber listriknya. Transportasi di Sofia terdapat trem, metro (kereta listrik) dan yang paling menarik perhatian saya adalah bus listrik.

Bus bertenaga listrik dapat dilihat dari antena panjang yang menyentuh kabel bertegangan mirip Commuter Line di Jakarta

Teknologi memudahkan konektivitas antar negara bahkan benua. Tantangan saat ini bukan lagi persaingan antar individu dalam satu negara tetapi sudah antar negara. Menjadi warga dunia, ikut serta dalam berkontribusi menjadi bagian dari solusi permasalahan dunia. Hal ini lah yang mungkin kecil tapi membakar semangat didalam dada. Apalagi membawa nama Indonesia. 

_________________________________________________________________________________
Ah.. Jadi teringat saat masih mahasiswa. 
Kata kata yang selalu menggetarkan dada.
"Betapa inginnya kami agar bangsa ini mengetahui.
Bahwa mereka lebih kami cintai dari diri kami sendiri."

Selasa, 21 Juni 2016

Belajar menjadi Arjuna


Perkenalkan bocah kecil diatas adalah Arjuna, dia adalah anak dari wanita cantik yang foto disebelahku.
Wanita itu adalah anak dari sepupu dari pihak ayahku sehingga berkedudukan sebagai keponakanku.
Ia salah satu dari beberapa keponakanku dari pihak ayah.
Dan karena Arjuna adalah anaknya, maka ia bagaikan cucu bagiku.
Namun bukan itu yang akan kubahas,
Pagi ini, ibunda Arjuna dimakamkan di pekuburan keluarga.
Bocah 3 tahun itu belum mengerti apa itu kematian, sepanjang malam menjelang pemakaman berulang kali ia menciumi ibunya dan hanya berfikir ibunya sedang tidur barang sejenak.
Maut telah memisahkan ibunda Arjuna untuk selamanya...
Aku menangis, bukan ... bukan karena meratapi almarhumah keponakanku..
Namun aku menangis membayangkan jalan hidup Arjuna...
Dan mungkin aku belum tentu mampu belajar menjadi Arjuna.
Tumbuhlah nak, seperti Arjuna dalam pandawa... tumbuh dalam lindungan keluarga...
Aku, kami, keluargamu menjadi tempat kau tumbuh.
Selamat jalan teh Pipit.
Canda tawa masa kecil berkelebat dalam ingatanku.
Dan panggilan khasmu memanggilku dengan panggilan 'om'
Membuatku tersadar, aku harus mengakselerasi kedewasaanku melebihi umurku.
Allahumagfirlaha warhamha waafiha wafuanha.

Selasa, 24 Mei 2016

Kamu adalah aku dalam rupa yang lain


Dik.
Jangan marah, dalam dirimu ada aku dalam rupa yang lain.
Dik.
Hubungan kita unik, aku kakak pertama yg terlihat begitu sempurna. Dan kamu berlelah mengejarku. Dibandingkan antara kita tak ayal sering kau rasa. Dan ku jadi tembok raksasa yang seakan harus kau lompati.
Padahal aku adalah jembatan yang membantu tuk kau lewati.
Dik.
Jangan sedih, kau hebat dengan caramu sendiri. Kau juara dengan apa yang kau pilih. Kita adalah kupu yang berbeda pola. Kita adalah bunga yang berbeda warna.
Dik.
Melompatlah. Berlarilah. Tempuh jalanmu. Sampai suatu saat nanti, jalan kita berkelindan dan menyatu.
Kau dan aku duduk di meja kayu persegi saling belajar dan mengajari.
Dik.
Kakak adalah peran pengorbanan. Kakak adalah peran kesempurnaan. Jangan mengikuti peranku. Percayalah. Karena itu berat.
Bebaslah, coba dan gagal, jatuh dan bangun, nikmati keterpurukan, insyafi ketinggian.
Dik.
Apapun pilihanmu. Jangan pergi terlalu jauh. Karena ada aku di dirimu.

Senin, 23 November 2015

Saudara Akhir Zaman


Saya selalu tertegun ketika membaca hadits ini..
Dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah, katanya :
"Sesungguhnya Nabi pernah mengunjungi pemakaman kaum muslimin. Tiba disana beliau mengucapkan :
"Assalamu alaikum daara qaumin mu'minin wa inaa insya Allah bikum laahiqun"
(Selamatlah atas kamu wahai penduduk orang orang Mukmin dan sesungguhnya kami jika diizinkan Allah pasti akan menyusulmu).
Lalu beliau melanjutkan sabdanya,
"Kami ingin bahwa kami melihat SAUDARA SAUDARA kami."
Sahabat yang hadir di situ bertanya,
"Bukankah kami ini saudara saudara engkau ? "
Beliau menjelaskan,
"Kalian adalah sahabat sahabatku, sedang SAUDARA SAUDARA kita adalah yang akan hidup sesudahku."
disini kita berhenti sejenak tuk merenung. Subhanallah, betapa agungnya menjadi saudara saudara dari Rasulullah. Rabbi akankah Rasul merindukan kita yang hidup di zaman setelah Beliau wafat. Rabbi terenyuh ketika mendengar Rasul mengabarkan umat muslim yang hidup setelah beliau wafat akan menjadi saudara saudaranya. Lalu siapakah umat islam akhir zaman yang dijuluki saudara saudara Rasulullah ? Mari kita lanjutkan hadits tersebut.
Para sahabat bertanya, " Bagaimana engkau mengenal siapa yang datang sesudah engkau dari golongan umatmu?"
Beliau menjawab,
"Bagaimana menurut pikiran engkau, seandainya ada seorang laki laki memiliki anak kuda berbulu hitam, yang bulu putihnya berkilauan di tengah-tengah warna bulunya yang hitam, apakah tidak segera dia dapat mengenal kudanya?"
mereka menjawab, "ya benar!"
Beliau bersabda," Maka begitulah, sesungguhnya mereka akan datang dalam keadaan putih (berseri seri) berkilauan, karena (bekas dari) dari wudhunya dan aku mendahului kamu (berada) di telaga kolam air itu.."
Marilah kita berlomba menjadi saudara saudara Rasulullah, Beliau sudah merindukan kita jauh sebelum kita lahir ke dunia.
Rabbi dikarenakan takdir-Mu yang menetapkan kami hidup di akhir zaman dan tidak dapat berjumpa langsung dengan Rasulullah maka pertemukan kami dengan Rasulullah yang kami cintai di telaga kautsar kelak.  
Dan bantulah kami menjadi orang orang yang berhak mendapat sebutan saudara saudara Rasulullah.
Allahumma sholli ala Muhammad.
Wa ala ali Muhammad.

Jumat, 21 November 2014

Catatan ketika menunggu Wisuda.


Terbersit kenangan selama menjadi mahasiswa.
Bergerak bersama berkontribusi nyata. Jargon lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa FMIPA UI 2010. Teringat kenangan bersama teman teman seperjuangan.

Teringat. Saat diminta menjadi Koorbid Politik BEM MIPA oleh ketua ashari nurhidayat. Saat mencari kadep buat departemen Kastrat dan Barisan MIPA. Fisika connection, ketika terpilih Rifki Arif Budianto fisika 2008 dan Dandi Hambali sebagai Komandan BM. Sayang Rifki harus mengundurkan diri di pertengahan tahun dikarenakan beliau pindah ke FHUI. Padahal dibawah komando beliau, kastrat sangat menonjol etos kerjanya. Untungnya penggantinya Ipung Geo 2009 memiliki kapasitas untuk menjadi kadep, meski masih berstatus mahasiswa baru pada saat itu. Jadilah kedua kadep saya merupakan maba. Teringat ketika mengadakan longmarch 10 km untuk para ksatria (Staf Kastrat dan BM). Mereka kumpul pagi pagi, dan menerima amplop yang berisi peta tanpa tahu tujuan akhir kemana. Dan hanya dibekali sebuah HP, sebotol air minum, serta uang senilai 5 ribu rupiah. Meski begitu, mereka tetap bersedia dan menjalankan dengan penuh totalitas. Hingga akhirnya sampai di tujuan akhir yakni Jalan Keadilan Raya untuk menerima materi tentang Essay dari Pengurus Forum Lingkar Pena Depok. Sampai sana, mereka pada mencak-mencak sama saya, meski tersinggung senyum, bahwa ternyata mereka mampu melakukan hal tersebut. Sampai sampai saya harus menerima resiko ban motor saya dikempesin oleh mereka. Hahaha. Tapi tetap, itu akan menjadi salah satu kenangan buat mereka.

Teringat. Saat harus membantu kadep Pengmas (Pengabdian Masyarakat) Marista Gilang Farmasi 2007 untuk kepanitiaan MICEL (Communty Development) didaerah Subang. Saat itu saya hanya datang untuk membantu, sesampainya disana diberi sambutan oleh panitia MICEL. Dan bahkan dihidangkan makanan. Saya ingat makanan saat itu adalah sayur sop. Tapi hambar, tidak ada rasanya. Hahaha. Maklum yang masak masih mahasiswa, kalau kebanyakan garam nanti dikira kepingin nikah. Saat itu adalah bulan Ramadhan dan salah satu agenda yang ada di acara adalah shalat tarawih bersama masyarakat. Saat tiba waktu shalat tarawih, ternyata pemuka masyarakat disitu meminta yang menjadi imam adalah mahasiswa. Ternyata saya yang ditembak buat menjadi imam tarawih. Hahaha. Parah bangat dah. Meski berulang kali menolak, tetap saja saya yang diminta sama panitia. Terpaksa saya maju. Meski saya yakin nanti akan ada pertanyaan dari mahasiswa. Sebelum dimulai saya tanya dulu kondisi di kampung sini shalat tarawihnya bagaimana, ternyata 23 rakaat persis seperti di rumah saya. Setelah selesai shalat tarawih dan bubar, pada saat kumpul panitia menanyakan kenapa shalat tarawihnya 23 rakaat, terus kata dia kenapa setiap rakaat kedua selalu membaca surat pendek Al-Ikhlas. Saya hanya bisa tersenyum, untuk mahasiswa yang sehari hari shalat tarawih di Masjid UI yang dibiasakan 8 Rakaat dan bacaan panjang – panjang maka shalat tarawih tadi akan terasa janggal apalagi beberapa orang protes karena saya bacaan saya kecepatan. Saya tersenyum, memang shalat tarawih jam setengah 9 sudah selesaim, dan itu pun saya masih berusaha tidak terlalu cepat, karena saya berfikir masyarakat disini pasti terbiasa dengan shalat tarawih yang cepat. Dan benar saja, esoknya teman saya yang nanya itu bilang ketika dia ikut shalat tarawih dengan warga di musholla dekat situ, shalat tarawihnya 23 rakaat cepat bangat, jam 8 sudah selesai. Memang dari awal seperti itu niat saya, menyesuaikan dengan kondisi masyarakat disana. Itu menjadi pengalaman sendiri, karena untuk pertama kalinya saya menjadi imam tarawih. Untung saja pas di musholla dekat rumah sering disuruh jadi Bilal yang salah satu tugasnya mengoreksi bacaan surah pendek imam apakah sesuai urutannya.


Teringat. Masih di bulan Ramadhan yang sama, dapat sms dari rekan saya kadep Kerohaniaan , saudara Ilham Akbar yang isinya meminta saya menjadi pembicara pengganti di acara buka puasa bersama. Saya iyakan saja, eh pas ke tempat lokasinya. Ternyata itu buka puasa karyawan Dekanat MIPA. Ah si Ilham nyari gara gara, masa disuruh ceramah depan ibu-ibu sama bapak-bapak. Terlanjur mengiyakan, ditambah lagi, Ustadz pembicara utamanya memang berhalangan hadir. Dengan menebalkan muka, saya maju memberikan ceramah, yang sebenernya saya merasa tidak pantas karena menyampaikannya di depan orang orang tua, kalau di depan mahasiswa baru sih, masih cukup percaya diri, tapi ini. Sudahlah bismillah. Alhamdulillah selesai juga. Entah sampai atau tidak pesannya, karena untuk menguasai diri sendiri didepan saja sudah sulit.

Teringat. Ketika masuk tahun ajaran baru, membantu kadep Kesma Fadiah Sabila Kimia 2007 untuk menyortir berkas berkas mahasiswa yang mau mengajukan banding BOP. Berdua dengan sabil, menyortir dan menyeleksi manakah mahasiswa yang disetujui bandingnya dan mana yang tidak di ruangan Pa Marda staf Dekanat. Eh ternyata, dekanat tidak memeriksa lagi mereka percaya dengan kita, jadi secara tidak langsung, kamilah yang menentukan apakah mahasiswa tersebut di setujui bandingnya atau tidak. Agak deg-degan juga. Namun disitu saya dapat pelajaran untuk selalu bersyukur. Karena banyak orang yang masih merasa kurang dalam finansial padahal kalau dilihat dari kita materinya berlimpah. Wallahu Alam.

Teringat. Ketika departemen lingkungan yang diketuai Dian Anggarini mengadakan seminar lingkungan, lagi lagi ketika saya hanya berkunjung ke tempat tersebut. Di tembak untuk menjadi MC sama dian. Hahaha. Emang dasarnya susah bilang tidak, jadinya mau gak mau jadi MC buat acara tersebut. Namun dari seminar tersebut saya masih teringat sampai sekarang, peta peta pembagian zona zona investasi di Papua. Pantas saja 9 dari 10 orang papua ingin memerdekan diri. Wong semua tanah papua sudah ada kavlingnya mulai dari perkebunan, pertambanga, pertanian dan itu berhektar hektar.

Dan masih banyak lagi pengalaman dan kenangan indah bersama kalian saat TOSSAKA bersama Bowo farmasi 07, saat menjadi MC untuk acaranya pengmas masak masak antar jurusan, saat kumpul di Pondok Laras (saat itu hampir full team, kurang 2 orang lagi dari 23 BPH), saat menyiapkan tim building untuk kepanitiaan PSAF di Ragunan bersama Ichwan, Siti dan Marista. Saat berkumpul bersama di detos hanya untuk sekedar makan bersama. Terima kasih untuk kenangannya, Terutama untuk pak Ketua Ashari Nurhidayat dan Wakilnya Wahyu Nirwanto. Putsan dan Bowo yang selalu ribet ngurusin reimbursan. Pepeb yang ngurusin surat masuk dan keluar. Arif dan Hinu yang sibuk desain poster dan nempel nempel. Evi dan Nurul yang sibuk jadi Koorbid, Ichwan yang punya tiga anak buah yang selalu membuat saya iri. Misdawita yang belum saya bantu maksimal di keilmiahan. Ilham dan Sherly yang sibuk nyiapin buka puasa bersama di sekret BEM. Adi Kimia 07 yang jadi kadep Wirus di pertengahan tahun. Koorbid BSOF Adi Matek 07 yang jadi seksi sibuk setiap ada acara internal BEM. Aldi Tiandi yang maaf bgt belum sempet kerumahnya di cilebut.

Semoga masih bisa menjalin silaturahim dengan kalian. 

Salam.

Nurhadiansyah.

"Aksi dan Demonstrasi"


Mengenang catatan ketika masih menjadi mahasiswa.
saat peringatan 100 tahun kebangkitan bangsa ..

Ribuan mahasiswa mulai berdemonstrasi. Hari demi hari mereka bergantian mengadakan aksi massa di istana, gedung wakil rakyat dan tempat tempat lain yang dianggap memrepresentasikan pemerintah. Tidak hanya di Jakarta di berbagai daerah para mahasiswa turut bergerak, dalam momen 100 tahun kebangkitan bangsa dan 10 tahun reformasi. Masing – masing mengusung tema yang berbeda. Di Jakarta sendiri para mahasiswa mengusung satu tema yang diangkat, yang paling intens adalah tema Saptatura (Tujuh gugatan Rakyat ). Dengan bertajuk ‘kepung istana’. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melancarkan  aksi dengan melibatkan ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Terakhir BEM SI mengadakan aksi didepan Gedung DPR / MPR yang diwarnai insiden penembakan mahasiswa Universitas Indonesia oleh peluru karet aparat . Dilanjutkan yang sekarang sedang diusut, kasus UNAS dimana terjadi bentrokkan antara polisi dengan mahasiswa UNAS yang berujung pengrusakkan fasilitas kampus dan ditahannya puluhan mahasiswa oleh pihak kepolisian. Belum tuntas kasus UNAS menyusul beberapa hari yang lalu di kampus UKI terjadi bentrokkan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Lalu apa yang menyebabkan para mahasiswa turun kejalan meninggalkan aktivitas mereka menimba ilmu. Banyak yang berkata bahwa sebaiknya mahasiswa lebih baik belajar dengan rajin lalu setelah menyelesaikan studinya maka barulah mereka berkontribusi untuk bangsa  atau ada yang malah berkata sudahlah buat apa demo , belum tentu jika seandainya kalian menjadi  pejabat yang mengurusi 220 juta penduduk kalian belum tentu bisa. Mereka memang benar, tidak ada yang salah dari kata kata mereka,

namun jika bukan karena hati nurani tentu kita tak perduli dengan aksi,
jika bukan karena ideologi tentu lebih baik kita tenggelam di tumpukan meja belajar membaca Diktat – diktat kuliah kita .

Kami ingin menunjukkan kami mahasiswa adalah bagian dari rakyat. Banyak harapan berada di pundak kami. Karena ada 3 komponen utama yang dapat merubah suatu negara,


yang pertama adalah pembuat ‘keputusan’ (saya lebih suka menyebut keputusan dibanding kebijakan,karena keputusan yang tidak bijak tidak bisa dikatakan kebijakan ) peran inilah yang diemban pemerintah sebagai wewenang tertinggi penyelenggara negara ,


yang kedua  adalah pemilik modal ,merekalah yang menguasai berbagai aspek perekonomian ,bahkan demi mereka ( pemilik modal / Investor ) pemerintah rela mengeluarkan ‘keputusan-keputusan’ untuk memudahkan para pemilik modal menginvestasikan kekayaannya bahkan pemerintah memprivatisasi BUMN-BUMN-nya kepada mereka ,dengan alasan untuk meningkatkan kinerja BUMN tersebut ,padahal BUMN tersebut merupakan asset STRATEGIS BANGSA .


Yang ketiga adalah rakyat ,merekalah komponen terbanyak negeri ini ironisnya justru yang lebih sering dikorbankan.


Setiap kali pemerintah akan memutuskan sesuatu ,ada pertarungan kepentingan antara 2 kelompok ,kelompok pemilik modal disisi lain dengan kelompok rakyat disisi lainnya ,pemerintah seringkali dihadapkan 2 pilihan : mengorbankan pemilik modal ataukah rakyat . Entah barangkali saking kuatnya lobi-lobi pemilik modal maka yang sering dikorbankan dari ‘keputusan’ tersebut adalah rakyat . Mahasiswa sebagai bagian dari rakyat maka sudah sepantasnya berusaha untuk membela rakyat . Kenapa harus mahasiswa, karena mahasiswa mempunyai bargaining power  terhadap pemerintah . Identitas sebagai Mahasiswa di dengar suaranya karena aspek intelijensia. Aspek inilah yang seringkali membedakan respon pemerintah antara mahasiswa dengan rakyat yang lainnya, ditambah Mahasiswa adalah kaum muda, Umur produktif dan merupakan Iron Stock  bagi bangsa indonesia. Semoga kita bisa mengemban amanah yang berat lagi mulia ini.

Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Rakyat Indonesia !!!

________________________________________________

Jadi teringat cerita ketika aksi demonstrasi zaman reformasi,
dimana ketika chaos para mahasiswa berlarian melarikan diri,
Lalu tampillah seseorang berteriak dengan nada tinggi..

"Terkutuk mahasiswa yang tewas tertembak dibelakang punggungnya"

Kamis, 13 Februari 2014

Share Ujian CPNS

Hanya ingin berbagi sedikit pengalaman yang saya dapat, semoga bisa membantu bagi teman teman yang ingin mengikuti Ujian CPNS.

1. Tentukan Kementerian/Lembaga (K/L) yang mau dilamar. Waktu itu saya ngincer 3 yakni LIPI, BATAN dan BAPETEN. Masing masing berbeda waktu pembukaan daftar dan syarat berkasnya. Cek di website masing masing K/L pastikan jangan sampai mepet daftar karena biasanya cap pos, bahkan Bapeten dimajukan pengumuman penerimaan berkas tanpa pemberitahuan sebelumnya. Lihat formasi yang dibuka seberapa banyak atau sedikit menentukan strategi kita.

2. Pemberkasan. Persiapkan pemberkasan semaksimal mungkin, berkas berkas yg butuh waktu lama untuk jadi harus diutamakan misalnya : 
- SKCK khusus lamaran CPNS
- Kartu A1 dari dinas tenaga kerja daerah (biasa disebut kartu kuning)
- Legalisir ijazah dan transkrip nilai (di UI , lama bgt bikinnya, saya ga lolos administrasi CPNS BATAN karena belum ada legalisir ijazah)
Beberapa K/L ada yang mensyaratkan TOEFL lebih dari 460 masih berlaku maksimal dua tahun. saya daftar CPNS BATAN dan mereka minta tes TOEFL. Sedangkan untuk lolos pemberkasan administrasi awal, saya ga tau parameternya. Di BAPETEN yg daftar 3000an org untuk 12 formasi yang diperebutkan, tapi yang dipanggil Tes Kemampuan Dasar (TKD) hanya 30 kali dari formasi alias 360an.

3. Pemilihan Formasi. Saya lolos pemberkasan administrasi di LIPI tapi tidak dipanggil untuk ikut TKD , karena saya tidak memilih satupun formasi sebab tidak ada satupun yg sesuai dengan bidang kompetensi saya, sekalipun ada yg dibutuhkan S3 atau jangan jangan karena IPK-saya kecil :p.
Formasi sedikit atau banyak ada untung ruginya. Saya di BAPETEN milih unit kerja P2STPFRZR dan hanya nerima 1 formasi alias 1 orang aja.

Plus/Minus formasi sedikit :

- Peserta yang ikut TKD 30 kali dari formasi yang diperebutkan, kalo yang lamar pas pemberkasan banyak maka peluang makin kecil. Tapi kalo kompetensi kita oke (baca : IPK & almamater) ini hal mudah buat dilewati.

+ Peserta yang lulus TKD dan ikut Tes Kemampuan Bidang (TKB) hanya 3 kali dari formasi yg diperebutkan dan itu dirangking. Jadi karena formasi saya cuma 1, pas tes lanjutan lawan saya tinggal 2 orang. Setelah saya browsing dan saya tau lawan saya lulusan mana dan apa skripsinya saya PEDE pasti menang. :D

Plus/minus formasi banyak :
+ Peluang diterima semakin besar, karena yang diambil banyak.
- Peserta saingan pas TKB (Tes Kompetensi Bidang) banyak

Intinya jadi tergantung minat dan bakat (kesesuaian bidang) dimana kita kuatnya, masalah sedikit ama banyak tak jadi soal  dan jangan takut meski formasi yang dibuka cuma 1. Buktinya saya bisa masuk , Karena pas pemberkasan kita ga tau berapa jumlah yang daftar jadi santai aja gausah paranoid dengan jumlah yang daftar ribuan.






4. Tips Tes Kompetensi Dasar. Tahun saya pake sistem CAT semacam jawab 500 soal di komputer tinggal klik jawaban salah satu pilihan ganda yang dianggap benar. TKD ada tiga sub test - TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) berisi pasal pasal, UUD 45, PANCASILA, hirarki perundangan, UU terbaru. Soal TWK ini yang paling susah, kebanyakan peserta nilainya paling kecil di subtest ini, beruntung nilai saya sekitar 105 karena belajar sehari sebelumnya contoh soal TWK banyak di internet, download aja. Beberapa versi orde baru jadi materi yg Repelita tidak relevan dan tidak keluar di tes, tapi materi ttg Pembukaan UUD 45, UUD 45, UU, dll masih relevan banyak soal yg saya pelajari ternyata keluar pas tes


- TIU (Test Intelegensia Umum) berisi matematika dasar kayak TPU, soal soal logika matematika, deret angka dll keluar. saya lumayan tinggi nilainya 115.

- TKP (Test Kepribadian) -> saya lupa namanya. Test yg menilai EQ kita, kaya menghadapi masalah di tim, hubungan dengan atasan, tanggung jawab dll.. kalo ikut organisasi dan punya prinsip serta pengetahuan baik mengelola hubungan saat organisasi pasti bisa lah. TKP nilai tertinggi saya sampe 150an..

Nilai TKD saya 371 dari max nilai 500. Karena yg dipanggil ke tes berikutnya berdasarkan rangking TKD, maka PENTING nilai TKD besar, dengan nilai segitu saya rangking pertama di formasi yang saya pilih. Tapi ada peraturan meski rangking 1 jika nilai TKD-nya tidak lebih dari 250 , maka tidak dipanggil TKB, dan itu terjadi di BAPETEN, jadi meski yg dibuka formasinya 12 orang. Pas final masuk cuma 10 org, satu formasi kosong karena ga ada satupun peserta yg melebihi batas ambang minimal 250 buat TKD. Nah katanya 60 % penilaian final lulus nggaknya CPNS diambil dari nilai TKD. Soal TKD bersifat hampir sama soal soalnya antar K/L. Jadi belajar sekali, bisa buat K/L yg lain juga.

5. Tes Kemampuan Bidang (TKB). Diambil 3 kali dari formasi, misal jika formasinya cuma 1 orang maka yang dipanggil ikut TKB maksimal 3 org. Kalo 3 orang, berarti yang ikut TKB 9 orang. Nah TKB beda-beda soalnya tergantung masing masing K/L, tapi biasanya tentang sejarah, tugas pokok dan fungsi K/L yang kita pilih, UU yang menjadi dasar lembaga tsb, sama soal yang berkaitan dengan formasi yang kita lamar. Contoh karena saya melamar di Badan Pengawas Tenaga Nuklir, maka pas TKB ada soal fisika ttg radiasi, atom, dan sejenisnya.


6. Kecurangan. Saya amati, kalo masalah manipulasi, suap, nama peringkat pertama tapi pas di pengumuman lulus diganti ama nama orang lain, atau dimintain duit dari puluhan bahkan ratusan juta rupiah, sepertinya memang ada... tetapi menurut saya itu kebanyakan terjadi penerimaan cpns PEMDA meski ga semua test CPNS PEMDA seperti itu, namun tidak menutup kemungkinan beberapa kementerian ada juga yg seperti itu. Kuncinya ada di pengawasan, oknum PEMDA bisa leluasa seperti itu karena merasa kurang pengawasan, jadi mereka santai saja "memeras" calon PNS, atau menjual kursi cpns... makanya saya milih sedari awal lembaga negara, BATAN, LIPI, BAPETEN... hal ini juga diakuin oleh panitia bapeten bahwa BAPETEN sebagai lembaga yg fungsinya menjadi badan pengawas, maka perekrutan jadi sangat ketat dan diawasi oleh negara dengan ketat.. ga bisa main main atau tidak ada (semoga) kecurangan...
makanya pemilihan K/L yg mau kita pilih itu penting... Kalo milih CPNS PEMDA, harus siap siap dgn resiko dimintai duit , kayak cerita temen saya yg daftar cpns di daerah.. dimintai duit 150 juta...oleh oknum di lembaga tsb..

oiya satu lagi penting, jujur saja saya juga ditelepon oleh oknum yg mengaku ketua panitia penerimaan CPNS BAPETEN, awalnya basa basi tapi ujung ujungnya minta duit... 5 juta doang, kecil sih.. tapi saya bilang aja ga punya.. meski nadanya agak sedikit mengancam untuk mengganti saya..
saya cuek aja, bagi saya.. saya mau masuk dengan cara yang baik dan keluar dengan cara yang baik. lagipula keduanya untung bagi saya.. jika saya diterima tanpa saya ngasih uang, tandanya lembaga saya bekerja nanti insya Allah lingkungan yang baik, seandainya tidak diterima cuma gara gara saya tidak ngasih uang, tandanya saya selamat tidak bekerja di lingkungan yg tidak berkah..
dan lucunya dua hari saya ditelepon oleh orang yang ngaku ketua panitia dan namanya sama tapi nomernya beda, makanya saya yakin ini pasti penipuan... oknum tersebut tau data nama, no telp sama nilai saya entah oknum bapeten atau BKN atau malah bukan keduanya tetapi pihak luar ... jadi manfaatkan itu, andaikan saya bayar, saya bakal mengira saya dibantu oknum tersebut, padahal mah nilai emang lulus ...

Saya laporin nomer itu ke panitia dan alhamdulillah panitia juga proaktif serta meyakinkan saya bahwa tidak ada mekanisme itu di proses seleksi...makanya saya bersyukur bisa masuk murni tes, temen temen yg lulus cpns bapeten juga semuanya murni tes...

Jadi kalo ditanya org, "Wah PNS ya? bayar berapa?" saya bisa jawab dengan kepala tegak, "Alhamdulillah murni test, ga bayar sepeserpun. "

_____________________________________________________________
Keberuntungan adalah persiapan dan kesempatan

Rabu, 15 Mei 2013

Annihilasi

Annihilation is defined as "total destruction" or "complete obliteration" of an object, having its root in the Latin nihil (nothing). A literal translation is "to make into nothing".

Binder tua lusuh, tergeletak di lemari. Tampak banyak simbol sedikit kalimat. Halaman polos putih penuh angka sedikit kata. Diantara sedikit kata terselip satu kata dari catatan kuliah fisika. Sederhana, sebuah kata bertulis annihilasi, merupakan catatan kaki sebuah istilah dari perhitungan panjang operator penurunan tingkat energi. Proses menghilangnya suatu positron merupakan hal yang menarik untuk ditelaah. Positron berpadu dengan sebuah elektron mengakibatkan kedua partikel tersebut ter-annihilasi yang kemudian diikuti dengan munculnya dua sinar gamma. Peristiwa ini dikenal dengan nama annihilasi.


Qoluu yaa abaa naa maa laka laa ta'mannaa a'laa yuusufa wa innaa lahu lanaasihun. Arsilhu ma a'naa ghoday yarta' wa yal'ab wainnaa lahu lahaafizhun. 

Mereka berkata, "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya."
(Q.S. Yusuf [12] : 11-12)

Ayat yang menceritakan tentang kisah nabi Yusuf alaihissalam di sepenggal episodenya, tentang saudaranya yang membujuk sang ayah Nabi Yakub alaihissalam agar mengizinkan mereka membawa yusuf. Kita mengetahui kedengkian saudara - saudara Yusuf terhadap Yusuf, sampai - sampai mereka mewujudkan kedengkian mereka dengan berencana melenyapkan Yusuf dari pandangan ayah mereka.
Kata - kata bujukan mereka terhadap ayahnya terekam di ayat tersebut, namun hal yang membuat istimewa dari ayat tersebut adalah Allah tidak hanya merekam kata - kata mereka tapi gerak mulut mereka yang mengisyaratkan bedanya ucapan dengan niat dalam hati. Karena hanya di ayat tersebut ada hukum bacaan isymam. Hukum isymam mewajibkan kita ketika membaca ayat tersebut dan ketika sampai di lafazh La ta'manna maka kita wajib memajukan bibir kita sehingga seolah olah yang kita ucapkan adalah La ta'mannunna tapi huruf yang keluar adalah La ta'manna. Sebegitu hebatnya efek mendengki, hingga Allah merekam percakapannya dalam kitab suci. Tak luput kata , bahkan hingga mimik cara bicara. Menjadikannya ayatul gharib yang diantara enam ribuan ayat, hanya ayat tersebut yang memiliki hukum bacaan berbeda. Dengki  adalah masalah hati. Mari kita bersihkan hati setiap selesai hari. Hingga nanti kita mencapai derajat sahabat Rasul yang dikabarkan surga meski ia masih menjejak bumi. Salah satu pintu menjejak surga yang mungkin terlupa. Karena kedengkian dengan kebaikan akan saling meng-annihilasi.

  _____________________________________
"Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar." (HR Abu Daud).

This Time for Africa

Gereja Christuskirche saat senja di Windhoek, Namibia If you get down get up, oh oh When you get down get up, eh eh Tsamina mina z...