Jumat, 21 November 2014

Catatan ketika menunggu Wisuda.


Terbersit kenangan selama menjadi mahasiswa.
Bergerak bersama berkontribusi nyata. Jargon lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa FMIPA UI 2010. Teringat kenangan bersama teman teman seperjuangan.

Teringat. Saat diminta menjadi Koorbid Politik BEM MIPA oleh ketua ashari nurhidayat. Saat mencari kadep buat departemen Kastrat dan Barisan MIPA. Fisika connection, ketika terpilih Rifki Arif Budianto fisika 2008 dan Dandi Hambali sebagai Komandan BM. Sayang Rifki harus mengundurkan diri di pertengahan tahun dikarenakan beliau pindah ke FHUI. Padahal dibawah komando beliau, kastrat sangat menonjol etos kerjanya. Untungnya penggantinya Ipung Geo 2009 memiliki kapasitas untuk menjadi kadep, meski masih berstatus mahasiswa baru pada saat itu. Jadilah kedua kadep saya merupakan maba. Teringat ketika mengadakan longmarch 10 km untuk para ksatria (Staf Kastrat dan BM). Mereka kumpul pagi pagi, dan menerima amplop yang berisi peta tanpa tahu tujuan akhir kemana. Dan hanya dibekali sebuah HP, sebotol air minum, serta uang senilai 5 ribu rupiah. Meski begitu, mereka tetap bersedia dan menjalankan dengan penuh totalitas. Hingga akhirnya sampai di tujuan akhir yakni Jalan Keadilan Raya untuk menerima materi tentang Essay dari Pengurus Forum Lingkar Pena Depok. Sampai sana, mereka pada mencak-mencak sama saya, meski tersinggung senyum, bahwa ternyata mereka mampu melakukan hal tersebut. Sampai sampai saya harus menerima resiko ban motor saya dikempesin oleh mereka. Hahaha. Tapi tetap, itu akan menjadi salah satu kenangan buat mereka.

Teringat. Saat harus membantu kadep Pengmas (Pengabdian Masyarakat) Marista Gilang Farmasi 2007 untuk kepanitiaan MICEL (Communty Development) didaerah Subang. Saat itu saya hanya datang untuk membantu, sesampainya disana diberi sambutan oleh panitia MICEL. Dan bahkan dihidangkan makanan. Saya ingat makanan saat itu adalah sayur sop. Tapi hambar, tidak ada rasanya. Hahaha. Maklum yang masak masih mahasiswa, kalau kebanyakan garam nanti dikira kepingin nikah. Saat itu adalah bulan Ramadhan dan salah satu agenda yang ada di acara adalah shalat tarawih bersama masyarakat. Saat tiba waktu shalat tarawih, ternyata pemuka masyarakat disitu meminta yang menjadi imam adalah mahasiswa. Ternyata saya yang ditembak buat menjadi imam tarawih. Hahaha. Parah bangat dah. Meski berulang kali menolak, tetap saja saya yang diminta sama panitia. Terpaksa saya maju. Meski saya yakin nanti akan ada pertanyaan dari mahasiswa. Sebelum dimulai saya tanya dulu kondisi di kampung sini shalat tarawihnya bagaimana, ternyata 23 rakaat persis seperti di rumah saya. Setelah selesai shalat tarawih dan bubar, pada saat kumpul panitia menanyakan kenapa shalat tarawihnya 23 rakaat, terus kata dia kenapa setiap rakaat kedua selalu membaca surat pendek Al-Ikhlas. Saya hanya bisa tersenyum, untuk mahasiswa yang sehari hari shalat tarawih di Masjid UI yang dibiasakan 8 Rakaat dan bacaan panjang – panjang maka shalat tarawih tadi akan terasa janggal apalagi beberapa orang protes karena saya bacaan saya kecepatan. Saya tersenyum, memang shalat tarawih jam setengah 9 sudah selesaim, dan itu pun saya masih berusaha tidak terlalu cepat, karena saya berfikir masyarakat disini pasti terbiasa dengan shalat tarawih yang cepat. Dan benar saja, esoknya teman saya yang nanya itu bilang ketika dia ikut shalat tarawih dengan warga di musholla dekat situ, shalat tarawihnya 23 rakaat cepat bangat, jam 8 sudah selesai. Memang dari awal seperti itu niat saya, menyesuaikan dengan kondisi masyarakat disana. Itu menjadi pengalaman sendiri, karena untuk pertama kalinya saya menjadi imam tarawih. Untung saja pas di musholla dekat rumah sering disuruh jadi Bilal yang salah satu tugasnya mengoreksi bacaan surah pendek imam apakah sesuai urutannya.


Teringat. Masih di bulan Ramadhan yang sama, dapat sms dari rekan saya kadep Kerohaniaan , saudara Ilham Akbar yang isinya meminta saya menjadi pembicara pengganti di acara buka puasa bersama. Saya iyakan saja, eh pas ke tempat lokasinya. Ternyata itu buka puasa karyawan Dekanat MIPA. Ah si Ilham nyari gara gara, masa disuruh ceramah depan ibu-ibu sama bapak-bapak. Terlanjur mengiyakan, ditambah lagi, Ustadz pembicara utamanya memang berhalangan hadir. Dengan menebalkan muka, saya maju memberikan ceramah, yang sebenernya saya merasa tidak pantas karena menyampaikannya di depan orang orang tua, kalau di depan mahasiswa baru sih, masih cukup percaya diri, tapi ini. Sudahlah bismillah. Alhamdulillah selesai juga. Entah sampai atau tidak pesannya, karena untuk menguasai diri sendiri didepan saja sudah sulit.

Teringat. Ketika masuk tahun ajaran baru, membantu kadep Kesma Fadiah Sabila Kimia 2007 untuk menyortir berkas berkas mahasiswa yang mau mengajukan banding BOP. Berdua dengan sabil, menyortir dan menyeleksi manakah mahasiswa yang disetujui bandingnya dan mana yang tidak di ruangan Pa Marda staf Dekanat. Eh ternyata, dekanat tidak memeriksa lagi mereka percaya dengan kita, jadi secara tidak langsung, kamilah yang menentukan apakah mahasiswa tersebut di setujui bandingnya atau tidak. Agak deg-degan juga. Namun disitu saya dapat pelajaran untuk selalu bersyukur. Karena banyak orang yang masih merasa kurang dalam finansial padahal kalau dilihat dari kita materinya berlimpah. Wallahu Alam.

Teringat. Ketika departemen lingkungan yang diketuai Dian Anggarini mengadakan seminar lingkungan, lagi lagi ketika saya hanya berkunjung ke tempat tersebut. Di tembak untuk menjadi MC sama dian. Hahaha. Emang dasarnya susah bilang tidak, jadinya mau gak mau jadi MC buat acara tersebut. Namun dari seminar tersebut saya masih teringat sampai sekarang, peta peta pembagian zona zona investasi di Papua. Pantas saja 9 dari 10 orang papua ingin memerdekan diri. Wong semua tanah papua sudah ada kavlingnya mulai dari perkebunan, pertambanga, pertanian dan itu berhektar hektar.

Dan masih banyak lagi pengalaman dan kenangan indah bersama kalian saat TOSSAKA bersama Bowo farmasi 07, saat menjadi MC untuk acaranya pengmas masak masak antar jurusan, saat kumpul di Pondok Laras (saat itu hampir full team, kurang 2 orang lagi dari 23 BPH), saat menyiapkan tim building untuk kepanitiaan PSAF di Ragunan bersama Ichwan, Siti dan Marista. Saat berkumpul bersama di detos hanya untuk sekedar makan bersama. Terima kasih untuk kenangannya, Terutama untuk pak Ketua Ashari Nurhidayat dan Wakilnya Wahyu Nirwanto. Putsan dan Bowo yang selalu ribet ngurusin reimbursan. Pepeb yang ngurusin surat masuk dan keluar. Arif dan Hinu yang sibuk desain poster dan nempel nempel. Evi dan Nurul yang sibuk jadi Koorbid, Ichwan yang punya tiga anak buah yang selalu membuat saya iri. Misdawita yang belum saya bantu maksimal di keilmiahan. Ilham dan Sherly yang sibuk nyiapin buka puasa bersama di sekret BEM. Adi Kimia 07 yang jadi kadep Wirus di pertengahan tahun. Koorbid BSOF Adi Matek 07 yang jadi seksi sibuk setiap ada acara internal BEM. Aldi Tiandi yang maaf bgt belum sempet kerumahnya di cilebut.

Semoga masih bisa menjalin silaturahim dengan kalian. 

Salam.

Nurhadiansyah.

"Aksi dan Demonstrasi"


Mengenang catatan ketika masih menjadi mahasiswa.
saat peringatan 100 tahun kebangkitan bangsa ..

Ribuan mahasiswa mulai berdemonstrasi. Hari demi hari mereka bergantian mengadakan aksi massa di istana, gedung wakil rakyat dan tempat tempat lain yang dianggap memrepresentasikan pemerintah. Tidak hanya di Jakarta di berbagai daerah para mahasiswa turut bergerak, dalam momen 100 tahun kebangkitan bangsa dan 10 tahun reformasi. Masing – masing mengusung tema yang berbeda. Di Jakarta sendiri para mahasiswa mengusung satu tema yang diangkat, yang paling intens adalah tema Saptatura (Tujuh gugatan Rakyat ). Dengan bertajuk ‘kepung istana’. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melancarkan  aksi dengan melibatkan ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Terakhir BEM SI mengadakan aksi didepan Gedung DPR / MPR yang diwarnai insiden penembakan mahasiswa Universitas Indonesia oleh peluru karet aparat . Dilanjutkan yang sekarang sedang diusut, kasus UNAS dimana terjadi bentrokkan antara polisi dengan mahasiswa UNAS yang berujung pengrusakkan fasilitas kampus dan ditahannya puluhan mahasiswa oleh pihak kepolisian. Belum tuntas kasus UNAS menyusul beberapa hari yang lalu di kampus UKI terjadi bentrokkan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Lalu apa yang menyebabkan para mahasiswa turun kejalan meninggalkan aktivitas mereka menimba ilmu. Banyak yang berkata bahwa sebaiknya mahasiswa lebih baik belajar dengan rajin lalu setelah menyelesaikan studinya maka barulah mereka berkontribusi untuk bangsa  atau ada yang malah berkata sudahlah buat apa demo , belum tentu jika seandainya kalian menjadi  pejabat yang mengurusi 220 juta penduduk kalian belum tentu bisa. Mereka memang benar, tidak ada yang salah dari kata kata mereka,

namun jika bukan karena hati nurani tentu kita tak perduli dengan aksi,
jika bukan karena ideologi tentu lebih baik kita tenggelam di tumpukan meja belajar membaca Diktat – diktat kuliah kita .

Kami ingin menunjukkan kami mahasiswa adalah bagian dari rakyat. Banyak harapan berada di pundak kami. Karena ada 3 komponen utama yang dapat merubah suatu negara,


yang pertama adalah pembuat ‘keputusan’ (saya lebih suka menyebut keputusan dibanding kebijakan,karena keputusan yang tidak bijak tidak bisa dikatakan kebijakan ) peran inilah yang diemban pemerintah sebagai wewenang tertinggi penyelenggara negara ,


yang kedua  adalah pemilik modal ,merekalah yang menguasai berbagai aspek perekonomian ,bahkan demi mereka ( pemilik modal / Investor ) pemerintah rela mengeluarkan ‘keputusan-keputusan’ untuk memudahkan para pemilik modal menginvestasikan kekayaannya bahkan pemerintah memprivatisasi BUMN-BUMN-nya kepada mereka ,dengan alasan untuk meningkatkan kinerja BUMN tersebut ,padahal BUMN tersebut merupakan asset STRATEGIS BANGSA .


Yang ketiga adalah rakyat ,merekalah komponen terbanyak negeri ini ironisnya justru yang lebih sering dikorbankan.


Setiap kali pemerintah akan memutuskan sesuatu ,ada pertarungan kepentingan antara 2 kelompok ,kelompok pemilik modal disisi lain dengan kelompok rakyat disisi lainnya ,pemerintah seringkali dihadapkan 2 pilihan : mengorbankan pemilik modal ataukah rakyat . Entah barangkali saking kuatnya lobi-lobi pemilik modal maka yang sering dikorbankan dari ‘keputusan’ tersebut adalah rakyat . Mahasiswa sebagai bagian dari rakyat maka sudah sepantasnya berusaha untuk membela rakyat . Kenapa harus mahasiswa, karena mahasiswa mempunyai bargaining power  terhadap pemerintah . Identitas sebagai Mahasiswa di dengar suaranya karena aspek intelijensia. Aspek inilah yang seringkali membedakan respon pemerintah antara mahasiswa dengan rakyat yang lainnya, ditambah Mahasiswa adalah kaum muda, Umur produktif dan merupakan Iron Stock  bagi bangsa indonesia. Semoga kita bisa mengemban amanah yang berat lagi mulia ini.

Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Rakyat Indonesia !!!

________________________________________________

Jadi teringat cerita ketika aksi demonstrasi zaman reformasi,
dimana ketika chaos para mahasiswa berlarian melarikan diri,
Lalu tampillah seseorang berteriak dengan nada tinggi..

"Terkutuk mahasiswa yang tewas tertembak dibelakang punggungnya"

Kamis, 13 Februari 2014

Share Ujian CPNS

Hanya ingin berbagi sedikit pengalaman yang saya dapat, semoga bisa membantu bagi teman teman yang ingin mengikuti Ujian CPNS.

1. Tentukan Kementerian/Lembaga (K/L) yang mau dilamar. Waktu itu saya ngincer 3 yakni LIPI, BATAN dan BAPETEN. Masing masing berbeda waktu pembukaan daftar dan syarat berkasnya. Cek di website masing masing K/L pastikan jangan sampai mepet daftar karena biasanya cap pos, bahkan Bapeten dimajukan pengumuman penerimaan berkas tanpa pemberitahuan sebelumnya. Lihat formasi yang dibuka seberapa banyak atau sedikit menentukan strategi kita.

2. Pemberkasan. Persiapkan pemberkasan semaksimal mungkin, berkas berkas yg butuh waktu lama untuk jadi harus diutamakan misalnya : 
- SKCK khusus lamaran CPNS
- Kartu A1 dari dinas tenaga kerja daerah (biasa disebut kartu kuning)
- Legalisir ijazah dan transkrip nilai (di UI , lama bgt bikinnya, saya ga lolos administrasi CPNS BATAN karena belum ada legalisir ijazah)
Beberapa K/L ada yang mensyaratkan TOEFL lebih dari 460 masih berlaku maksimal dua tahun. saya daftar CPNS BATAN dan mereka minta tes TOEFL. Sedangkan untuk lolos pemberkasan administrasi awal, saya ga tau parameternya. Di BAPETEN yg daftar 3000an org untuk 12 formasi yang diperebutkan, tapi yang dipanggil Tes Kemampuan Dasar (TKD) hanya 30 kali dari formasi alias 360an.

3. Pemilihan Formasi. Saya lolos pemberkasan administrasi di LIPI tapi tidak dipanggil untuk ikut TKD , karena saya tidak memilih satupun formasi sebab tidak ada satupun yg sesuai dengan bidang kompetensi saya, sekalipun ada yg dibutuhkan S3 atau jangan jangan karena IPK-saya kecil :p.
Formasi sedikit atau banyak ada untung ruginya. Saya di BAPETEN milih unit kerja P2STPFRZR dan hanya nerima 1 formasi alias 1 orang aja.

Plus/Minus formasi sedikit :

- Peserta yang ikut TKD 30 kali dari formasi yang diperebutkan, kalo yang lamar pas pemberkasan banyak maka peluang makin kecil. Tapi kalo kompetensi kita oke (baca : IPK & almamater) ini hal mudah buat dilewati.

+ Peserta yang lulus TKD dan ikut Tes Kemampuan Bidang (TKB) hanya 3 kali dari formasi yg diperebutkan dan itu dirangking. Jadi karena formasi saya cuma 1, pas tes lanjutan lawan saya tinggal 2 orang. Setelah saya browsing dan saya tau lawan saya lulusan mana dan apa skripsinya saya PEDE pasti menang. :D

Plus/minus formasi banyak :
+ Peluang diterima semakin besar, karena yang diambil banyak.
- Peserta saingan pas TKB (Tes Kompetensi Bidang) banyak

Intinya jadi tergantung minat dan bakat (kesesuaian bidang) dimana kita kuatnya, masalah sedikit ama banyak tak jadi soal  dan jangan takut meski formasi yang dibuka cuma 1. Buktinya saya bisa masuk , Karena pas pemberkasan kita ga tau berapa jumlah yang daftar jadi santai aja gausah paranoid dengan jumlah yang daftar ribuan.






4. Tips Tes Kompetensi Dasar. Tahun saya pake sistem CAT semacam jawab 500 soal di komputer tinggal klik jawaban salah satu pilihan ganda yang dianggap benar. TKD ada tiga sub test - TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) berisi pasal pasal, UUD 45, PANCASILA, hirarki perundangan, UU terbaru. Soal TWK ini yang paling susah, kebanyakan peserta nilainya paling kecil di subtest ini, beruntung nilai saya sekitar 105 karena belajar sehari sebelumnya contoh soal TWK banyak di internet, download aja. Beberapa versi orde baru jadi materi yg Repelita tidak relevan dan tidak keluar di tes, tapi materi ttg Pembukaan UUD 45, UUD 45, UU, dll masih relevan banyak soal yg saya pelajari ternyata keluar pas tes


- TIU (Test Intelegensia Umum) berisi matematika dasar kayak TPU, soal soal logika matematika, deret angka dll keluar. saya lumayan tinggi nilainya 115.

- TKP (Test Kepribadian) -> saya lupa namanya. Test yg menilai EQ kita, kaya menghadapi masalah di tim, hubungan dengan atasan, tanggung jawab dll.. kalo ikut organisasi dan punya prinsip serta pengetahuan baik mengelola hubungan saat organisasi pasti bisa lah. TKP nilai tertinggi saya sampe 150an..

Nilai TKD saya 371 dari max nilai 500. Karena yg dipanggil ke tes berikutnya berdasarkan rangking TKD, maka PENTING nilai TKD besar, dengan nilai segitu saya rangking pertama di formasi yang saya pilih. Tapi ada peraturan meski rangking 1 jika nilai TKD-nya tidak lebih dari 250 , maka tidak dipanggil TKB, dan itu terjadi di BAPETEN, jadi meski yg dibuka formasinya 12 orang. Pas final masuk cuma 10 org, satu formasi kosong karena ga ada satupun peserta yg melebihi batas ambang minimal 250 buat TKD. Nah katanya 60 % penilaian final lulus nggaknya CPNS diambil dari nilai TKD. Soal TKD bersifat hampir sama soal soalnya antar K/L. Jadi belajar sekali, bisa buat K/L yg lain juga.

5. Tes Kemampuan Bidang (TKB). Diambil 3 kali dari formasi, misal jika formasinya cuma 1 orang maka yang dipanggil ikut TKB maksimal 3 org. Kalo 3 orang, berarti yang ikut TKB 9 orang. Nah TKB beda-beda soalnya tergantung masing masing K/L, tapi biasanya tentang sejarah, tugas pokok dan fungsi K/L yang kita pilih, UU yang menjadi dasar lembaga tsb, sama soal yang berkaitan dengan formasi yang kita lamar. Contoh karena saya melamar di Badan Pengawas Tenaga Nuklir, maka pas TKB ada soal fisika ttg radiasi, atom, dan sejenisnya.


6. Kecurangan. Saya amati, kalo masalah manipulasi, suap, nama peringkat pertama tapi pas di pengumuman lulus diganti ama nama orang lain, atau dimintain duit dari puluhan bahkan ratusan juta rupiah, sepertinya memang ada... tetapi menurut saya itu kebanyakan terjadi penerimaan cpns PEMDA meski ga semua test CPNS PEMDA seperti itu, namun tidak menutup kemungkinan beberapa kementerian ada juga yg seperti itu. Kuncinya ada di pengawasan, oknum PEMDA bisa leluasa seperti itu karena merasa kurang pengawasan, jadi mereka santai saja "memeras" calon PNS, atau menjual kursi cpns... makanya saya milih sedari awal lembaga negara, BATAN, LIPI, BAPETEN... hal ini juga diakuin oleh panitia bapeten bahwa BAPETEN sebagai lembaga yg fungsinya menjadi badan pengawas, maka perekrutan jadi sangat ketat dan diawasi oleh negara dengan ketat.. ga bisa main main atau tidak ada (semoga) kecurangan...
makanya pemilihan K/L yg mau kita pilih itu penting... Kalo milih CPNS PEMDA, harus siap siap dgn resiko dimintai duit , kayak cerita temen saya yg daftar cpns di daerah.. dimintai duit 150 juta...oleh oknum di lembaga tsb..

oiya satu lagi penting, jujur saja saya juga ditelepon oleh oknum yg mengaku ketua panitia penerimaan CPNS BAPETEN, awalnya basa basi tapi ujung ujungnya minta duit... 5 juta doang, kecil sih.. tapi saya bilang aja ga punya.. meski nadanya agak sedikit mengancam untuk mengganti saya..
saya cuek aja, bagi saya.. saya mau masuk dengan cara yang baik dan keluar dengan cara yang baik. lagipula keduanya untung bagi saya.. jika saya diterima tanpa saya ngasih uang, tandanya lembaga saya bekerja nanti insya Allah lingkungan yang baik, seandainya tidak diterima cuma gara gara saya tidak ngasih uang, tandanya saya selamat tidak bekerja di lingkungan yg tidak berkah..
dan lucunya dua hari saya ditelepon oleh orang yang ngaku ketua panitia dan namanya sama tapi nomernya beda, makanya saya yakin ini pasti penipuan... oknum tersebut tau data nama, no telp sama nilai saya entah oknum bapeten atau BKN atau malah bukan keduanya tetapi pihak luar ... jadi manfaatkan itu, andaikan saya bayar, saya bakal mengira saya dibantu oknum tersebut, padahal mah nilai emang lulus ...

Saya laporin nomer itu ke panitia dan alhamdulillah panitia juga proaktif serta meyakinkan saya bahwa tidak ada mekanisme itu di proses seleksi...makanya saya bersyukur bisa masuk murni tes, temen temen yg lulus cpns bapeten juga semuanya murni tes...

Jadi kalo ditanya org, "Wah PNS ya? bayar berapa?" saya bisa jawab dengan kepala tegak, "Alhamdulillah murni test, ga bayar sepeserpun. "

_____________________________________________________________
Keberuntungan adalah persiapan dan kesempatan

Rabu, 15 Mei 2013

Annihilasi

Annihilation is defined as "total destruction" or "complete obliteration" of an object, having its root in the Latin nihil (nothing). A literal translation is "to make into nothing".

Binder tua lusuh, tergeletak di lemari. Tampak banyak simbol sedikit kalimat. Halaman polos putih penuh angka sedikit kata. Diantara sedikit kata terselip satu kata dari catatan kuliah fisika. Sederhana, sebuah kata bertulis annihilasi, merupakan catatan kaki sebuah istilah dari perhitungan panjang operator penurunan tingkat energi. Proses menghilangnya suatu positron merupakan hal yang menarik untuk ditelaah. Positron berpadu dengan sebuah elektron mengakibatkan kedua partikel tersebut ter-annihilasi yang kemudian diikuti dengan munculnya dua sinar gamma. Peristiwa ini dikenal dengan nama annihilasi.


Qoluu yaa abaa naa maa laka laa ta'mannaa a'laa yuusufa wa innaa lahu lanaasihun. Arsilhu ma a'naa ghoday yarta' wa yal'ab wainnaa lahu lahaafizhun. 

Mereka berkata, "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya."
(Q.S. Yusuf [12] : 11-12)

Ayat yang menceritakan tentang kisah nabi Yusuf alaihissalam di sepenggal episodenya, tentang saudaranya yang membujuk sang ayah Nabi Yakub alaihissalam agar mengizinkan mereka membawa yusuf. Kita mengetahui kedengkian saudara - saudara Yusuf terhadap Yusuf, sampai - sampai mereka mewujudkan kedengkian mereka dengan berencana melenyapkan Yusuf dari pandangan ayah mereka.
Kata - kata bujukan mereka terhadap ayahnya terekam di ayat tersebut, namun hal yang membuat istimewa dari ayat tersebut adalah Allah tidak hanya merekam kata - kata mereka tapi gerak mulut mereka yang mengisyaratkan bedanya ucapan dengan niat dalam hati. Karena hanya di ayat tersebut ada hukum bacaan isymam. Hukum isymam mewajibkan kita ketika membaca ayat tersebut dan ketika sampai di lafazh La ta'manna maka kita wajib memajukan bibir kita sehingga seolah olah yang kita ucapkan adalah La ta'mannunna tapi huruf yang keluar adalah La ta'manna. Sebegitu hebatnya efek mendengki, hingga Allah merekam percakapannya dalam kitab suci. Tak luput kata , bahkan hingga mimik cara bicara. Menjadikannya ayatul gharib yang diantara enam ribuan ayat, hanya ayat tersebut yang memiliki hukum bacaan berbeda. Dengki  adalah masalah hati. Mari kita bersihkan hati setiap selesai hari. Hingga nanti kita mencapai derajat sahabat Rasul yang dikabarkan surga meski ia masih menjejak bumi. Salah satu pintu menjejak surga yang mungkin terlupa. Karena kedengkian dengan kebaikan akan saling meng-annihilasi.

  _____________________________________
"Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar." (HR Abu Daud).

Kamis, 18 April 2013

Pilihan diantara ketidakpastian



"As I have said so many times, God doesn't play dice with the universe."



Hal itu diungkapkan Einstein dalam perdebatan awal tentang mekanika kuantum dengan Neils Bohr dan muridnya Heisenberg. Ketika berbicara mekanika kuantum maka kita berbicara tentang kemungkinan, probabilitas, kebolehjadian dan ketidakpastian. Salah satunya adalah ketidakpastian tertentu bahwa partikel itu tidak tepat berada pada posisi yang eksak. Hal ini dikenal dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg. Prinsip ini menjelaskan ketidakpastian pengukuran posisi dan momentum. Sederhananya, ketika kita mengukur posisi elektron maka kita tidak bisa mengukur momentum pada saat yang bersamaan. Begitu juga sebaliknya ketika kita mengukur momentum elektron maka kita tidak bisa mengukur posisi pada saat yang bersamaan. Maka para eksperimentalis harus memilih apakah posisi ataukah momentum yang ingin dihitung? Karena mereka tidak dapat menghitung keduanya secara bersamaan. Ketidakpastian inilah yang didebat Einstein. Menurut Einstein hukum alam harus deterministik, bukan sebuah probabilitas apalagi ketidakpastian.

Sabtu, 23 Maret 2013

Menembus batas tidak suka

sumber gambar : http://et.concord.org/

Seorang dosen memasuki kelas dengan membawa dua gelas aqua dan dua buah spidol tanpa membawa textbook , penampilannya pun sederhana dengan memakai kemeja putih lengan panjang dan itupun lengannya digulung sampai siku serta kemeja yang tidak dimasukkan kedalam celana panjang hitamnya. Tetapi mata kuliah yang dibawakan adalah mata kuliah yang mendengarnya saja merupakan momok bagi sebagian mahasiswa fisika yakni Mekanika Kuantum. 

Sabtu, 16 Februari 2013

Hanya yang mencintai, yang akan mengerti

(Sumber gambar www.123people.com)



"Dalam fisika," tutur temanku mengingatkan. "terkadang sebuah sistem perlu diberi gangguan agar bisa diamati." katanya meyakinkan. Sederhananya sebuah logam dapat diketahui konduktivitas listriknya ketika diberikan aliran listrik. Begitulah alam memberi pelajaran dan memberi bahan perenungan. Sistem apapun itu, jika ingin mengamati apa yang terkandung didalamnya, beri saja ia gangguan, lalu kita lihat bagaimana sistem didalamnya merespon gangguan tersebut. Begitupun dengan manusia, terkadang Allah memberi 'gangguan' kepada manusia berupa sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta dan jiwa. Dan ternyata setiap manusia memberi respon berbeda.

Kamis, 17 Januari 2013

Ekspedisi 3078 mdpl

Puncak Ciremai (dok.pribadi)

"Kebersamaan lebih indah daripada puncak"
-Quote di salah satu papan petunjuk menuju puncak-

Setelah menjelajah Kawah Ratu diantara tebaran sulfur puncak Halimun, sesudah menjejak pasir pasir hitam di angkuhnya Anak Krakatau. Maka sekarang saya bercerita tentang ekspedisi menjadi orang tertinggi di tanah Jawa Barat.

Ciremai, terletak kokoh didekat kota Cirebon. Perjalanan yang dimulai dengan menaiki bus antar kota Jakarta-Kuningan jam 11 malam dari kampung Rambutan.
Enam jam. Waktu yg diperlukan untuk mencapai Terminal Harjamukti, Cirebon. Pukul 05.23. Aneh, karena rumah saya di kelurahan Harjamukti, Depok dan sekarang berada di terminal Harjamukti, Cirebon. Dari Harjamukti ke Harjamukti, salah satu hal misteri di dunia dimana saya ingin mengetahui adakah hubungan antara Harjamukti Depok dengan Cirebon?

Sabtu, 01 Desember 2012

Pembelaan Hamzah r.a ketika Rasulullah dihina

Hamzah keluar dari rumahnya menjinjing busur menuju padang belantara untuk berburu.
Ketika kembali dari perburuannya ia langsung pergi ke Ka'bah untuk thawaf seperti biasa sebelum pulang ke rumahnya. Setibanya dekat Ka'bah ia ditemui oleh seorang pelayan wanita Abdullah bin Jud'an. Dan demi dilihatnya Hamzah telah dekat, berkatalah pelayan itu kepadanya :
" Wahai Abu Umarah,
seandainya anda melihat apa yang dialami oleh keponakan anda Muhammad saw. baru baru ini.. !
Abul hakam bin Hisyam, ketika mendapatkan Muhammad saw. sedang duduk di sana, disakiti dan dimakinya, hingga mengalami hal hal yg tidak diinginkan..! "
 

Rabu, 28 November 2012

Tahun - tahun pertama kuliah



Ana iri dengan antum

tahun tahun pertama kuliah ...

"Ane ngiri ma ente yan ..."
kata salah satu teman kuliahku suatu waktu .
"ngiri kenapa ? ane biasa2 aja tuh , nothing special. "
jawabku keheranan ,padahal dia dulu di SMA ketua ROHIS ,
justru aku yang seharusnya kagum padanya, sendirian di jakarta tanpa saudara.
bisa membuatnya tetap survive .

Rabu, 21 November 2012

Gaza Sniper





Debur ombak mediterania mengaduh riuh terdengar ditelingaku. Entah sudah berapa lama aku tidak melihat birunya laut tengah. Ingatanku kembali ke masa lalu, ketika kedua orang tuaku mengajakku kepinggir pantai membayangkan bahwa dahulu di laut tersebut lalu lalang pelaut-pelaut dari Venesia, Arab ,dan bahkan India serta cerita kanun-kanunnya. Begitu tenang dan menghanyutkan. Aku rindu aroma angin lautnya. Aku rindu hamparan pasir putihnya. Aku rindu cakrawalanya. Dimana Hud-Hud terbang dengan sangat tinggi kemudian melapor kepada Sulaiman penguasa suci. Dan sekarang aku kembali melihat laut yang telah menjadi saksi bisu sejarah ketika ratusan ribu ksatria benua biru menjejakkan kakinya di bumi para nabi. Andai bukan panglima kurdi Shalahuddin al Ayubi yang membebaskan bumi yang diberkahi. Aku takkan bisa seperti ini. Dipenuhi cahaya iman. Serta menjadi penjaga al- Qur’an.

Aleksandria, kota di Mesir utara. Setelah meninggalkan Kairo yang penuh dengan cerita. Akhirnya sampai di kota pelabuhan Aleksandria yang menyimpan keindahan afrika utara dengan sungai Nil-nya. Jika siang dan malam bermusuhan dan angkasa serta samudera berjauhan maka di Aleksandria-lah mereka semua dipertemukan dalam satu bentuk keindahan. Entah semburat fajar mentari yang menghiasi laut yang bergelora sepi atau lembayung senja matahari yang keemasan menyepuh cermin cakrawala tepi. Bagaimana mungkin kita tidak percaya bahwa Cleopatra cantik luar biasa hingga sang Caesar pergi meninggalkan singgasananya di roma jika kota tempat tinggal Cleopatra saja seindah surga. 
 
Mesir bumi para anbiya. Kisah Yusuf dan Zulaikha. Cerita Fir’aun dengan nabi Musa. Berlatar di negeri yang eksotis ini. Negeri dimana terdapat Universitas tertua di dunia. Setelah delapan tahun masa pendidikan di Al Azhar berlalu. Kini aku kembali ke tempat dimana pohon tin dan zaitun berbunga. Kembali kekampung halamanku disana. Penjara terbesar didunia yakni Jalur Gaza. Sudah sewindu aku meninggalkan kampung halamanku tersebut. Aku ingat ketika umurku tujuh belas tahun, hidup sebatang kara. Kedua orang tuaku wafat karena rudal tomhawk yang menghantam salah satu sisi rumah kami. Hanya aku yang selamat dari kejadian tersebut. Aku yang terlunta-lunta hidup di jalanan Gaza, bekerja apa saja demi sebutir kurma. Hingga pada suatu hari ketika aku tidak mempunyai makanan dan uang,. Aku merasa hidupku akan berakhir. Tiba-tiba datang seorang gadis kecil berumur sepuluh tahun yang menyerahkan sekantung kurma kepada diriku yang lemah ini. Dia hanya tersenyum. Aku hanya bisa mengingat tatapan mata birunya. Sejak saat itu aku berjanji untuk mengabdikan diriku kepada bangsaku. Agar tidak ada lgi orang orang yang bernasib sepertiku.
 
Namaku Ahmad Quthuz. Aku sangat bangga dengan nama yang diberikan ayahku. Ahmad adalah nama lain dari Muhammad, rasul mulia. Quthuz adalah sultan Mesir yang menahan serangan tentara mongol yang melakukan ekspansi besar besaran ke timur tengah. Ketika tentara Islam terdesak oleh kehebatan kavaleri mongol dan mulai melarikan diri dari pertempuran. Beliau segera meneriakkan kata demi islam dengan sangat keras yang segera menyadarkan pasukannya yang serta merta pasukannya kembali kemedan pertempuran dengan gagah berani hingga tentara mongol lari meninggalkan peperangan sambil terus dikejar oleh pasukan Quthuz. Peristiwa itulah yang menandai berakhirnya ekspansi tentara mongol yang telah menyapu hampir setengah daratan dari Rusia hingga India, Syiria hingga tembok besar Cina.
 
Sudah satu malam aku melakukan perjalanan dari Kairo menuju Gaza. Aku memilih untuk transit di Aleksandria sebelum langsung menuju Gaza melewati perbatasan Rafah. Jadwal bis menuju Rafah akan berangkat jam delapan pagi. Dari tempat penginapanku di Aleksandria cukup dekat dengan Terminal bis tersebut. Selepas shalat Shubuh aku mengisi luang untuk tilawah sebentar. Setelah tiga puluh menit aku bersiap siap ke terminal bis tersebut. Semua barang barang sudah dipacking dan untuk data administrasi juga sudah lengkap. Semoga Allah memudahkan perjalananku hari ini. Aku sudah tidak sabar untuk mengabdi di tanah air.
 
Seorang laki laki tua menjadi petugas di loket pembelian karcis. Tubuhnya agak gemuk. Kulihat disekelilingnya terdapat segelas besar kopi yang tampaknya sudah bertahun tahun menemaninya. Semua benda yang dibutuhkannya berada dijangkauan tangannya. Sepertinya laki laki itu telah menyatu dengan loket pembelian karcis tersebut. Sebuah kipas angin tua yang menimbulkan suara yang berisik. Meski begitu tampaknya masih sangat berguna mengusir hawa panas yang berhembus dari sahara.
 
”Tuan, Karcis untuk tujuan Rafah.” Ketika giliranku telah sampai setelah antri tidak begitu lama.
”Seratus Pound, anak muda.” Jawabnya sekaligus memperhatikan diriku.
Tampaknya ia heran karena selama ini orang orang yang membeli karcis jurusan Rafah adalah orang tua. Mana ada anak muda yang mau berkunjung kedaerah yang berbatasan langsung dengan konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Rute bis ini akan melewati semenanjung sinai. Terdapat jalan beraspal hotmix yang cukup lebar.Semenanjung sinai memang tidak begitu subur. Namun daratan ini pernah diperebutkan dan menjadi saksi pertempuran antara tentara Mesir dengan Israel dalam perang enam hari Arab-Israel. Sepanjang perjalanan hanya terdapat dataran yang berwarna kuning, hampa hanya sesekali terlihat tanaman gurun menghiasi. Sesekali tampak rumah rumah penduduk yang berbentuk kotak dan terbuat dari tanah khas timur tengah. Serta tak jarang terlihat kawanan ternak yang sedang digembalakan seorang pengembala yang sedang menelepon lewat telepon genggam. Sebuah pemandangan yang unik. Andai bukan karena telepon genggam. Pemandangan ini akan sama dengan ribuan tahun lalu. Sebuah pemandangan yang sangat tenang padahal tidak jauh dari sini ada saudara saudara mereka yang telah menderita akibat blokade Israel dan didera perang berkepanjangan. Meski aku mengetahui bahwa banyak sekali kaum muslim yang masih sangat peduli kepada kami.
 
Sepanjang perjalanan aku lebih banyak berdiam diri. Disampingku terdapat seorang lelaki yang kira kira berumuran sama denganku.Matanya yang biru. Tampak menghiasi raut mukanya yang khas arab. Aku memberanikan diri untuk menyapanya.
”Assalamualaikum akhi.”
”Waalaikum salam.”
"Terlihat akhi mau ke Rafah?”
”Insya Allah,anda juga ya ? kalau boleh saya tahu siapa nama anda ?”
”Insya Allah saya mau ke Rafah, tepatnya ke Gaza. Nama saya Ahmad Quthuz. Kalau saya juga boleh tahu siapa nama anda? ”
”Salman, Salman Al Farishi. Ada keperluan apa anda ke Gaza?”
”Saya berasal dari sana, setelah menuntut ilmu di Universitas Al Azhar, saya berencana mengabdikan hidup saya di tanah air tercinta. Dan bagaimana dengan anda sendiri?”
”Masya Allah seorang Azhari,semoga Allah meridhai apa yang anda lakukan. Saya mau berkunjung ke saudara sepupu saya. "
”Semoga Allah memudahkan urusanmu.”
Tidak lama kemudian kami kembali ke pikiran masing masing. Sibuk berkelana dalam bayangan masa lalu, seta merencanakan apa hal pertama yang akan kami lakukan sesampainya di Gaza. Tampak dari kejauhan pintu perbatasan Rafah mulai terlihat. Perbatasan ini dikontrol oleh empat pihak yakni Mesir, Palestina, Israel dan Uni Eropa. Dua pihak terakhir sebagai pengawas. Terdapat tiga lapis pos pemeriksaan Dua pos pemeriksaan masuk di bagian Rafah Mesir dan satu di Rafah palestina. Aku sudah tak sabar lagi untuk menginjakkan kakiku di negeri yang diberkahi. Pos pemeriksaan pertama telah kulewati. Sekarang aku menuju pos pemeriksaan kedua yang hanya beberapa meter dari pos pertama. Di pos ini ada pemeriksaan kelengkapan administrasi, semua passport orang-orang yang ingin memasuki Gaza diperiksa. Semenjak perkenalan di bis, aku sudah seperti saudara dengan Salman. Tampak kami saling bantu membantu membawa barang barang bawaan kami dalam melewati pemeriksaan.
 
Segala puji hanya milik Allah yang telah memudahkan urusan kami. Tinggal selangkah lagi aku akan menjejakkan kakiku ke tanah kelahiranku. Begitu petugas mempersilakanku memasuki tanah Rafah, aku tak percaya, aku berlari melintasi perbatasan Gaza seperti anak kecil yang telah menemukan kembali mainan kesukaannya. Salman hanya tersenyum melihat tingkahku tersebut.
 
Ku bergegas ke rumah orang tuaku yang telah dibangun kembali. Tak ada siapa siapa disana. Orang tuaku memang sudah tiada. Namun ternyata rumah ini terawat dengan baik oleh para tetanggaku. Mereka yang telah melihatku segera berlari menghampiriku dan memelukku. Ini aku kembali wahai saudara-saudaraku. Kita akan sama sama melawan kezaliman ini. Kataku dalam hati ketika merasakan denyut jantung dada mereka ketika mereka memelukku satu persatu.Terasa penderitaan yang dilakukan penjajah Israel begitu dalam. Namun tetap terlihat ketegaran yang sangat luar biasa dari air muka mereka yang bercahaya. Aku perkenalkan Salman kepada mereka. Untuk sementara Salman tinggal bersamaku. Baru kemudian kita mencari saudara sepupunya.
”Aku harus mengamalkan ilmu yang sudah didapatkan.” kataku kepada Salman sahabatku membuka percakapan. ”Aku setuju denganmu dan aku mengusulkan agar kita mendidik anak anak Gaza untuk menjadi penghafal Qur’an. Karena aku berpendapat tidak akan ada orang yang mampu tetap bertahan dengan kondisi seperti ini kecuali orang orang yang selalu dekat kepada Allah. Dan aku berkeyakinan metode paling efektif untuk merasakan seakan akan berdialog dengan Allah adalah memperbanyak intensitas kita terhadap Qur’an.”
” Aku setuju denganmu, kita akan menyebarkan rencana kita kepada saudara saudara kita. Hingga nanti dalam waktu dekat akan lahir generasi para hafizh Qur’an. Yang dengannya Allah akan berkenan memberikan pertolongan-Nya kepada kita semua. Dan memberikan kemenangan yang gilang gemilang.”
 
Rumahku kini telah berisi aktivitas baru. Puluhan anak anak Gaza talaqqi qur’an kepadaku. Salman sebagai orang yang mengatur perencanaan lembaga tahfizh Qur’an kami kedepan. Ketika semuanya sudah lancar maka giliran saya membantu Salman mencari saudara sepupunya. Telah lima hari kami mencari Shafia. Saudara sepupu Salman. Sampai disebuah persimpangan jalan aku melihat seorang wanita yang sedang terduduk lemas. Ah aku ingat kejadian waktu aku kecil. Aku bergegas menghampiri dan membantunya. Kupanggil Salman. Salman dengan setengah berlari menghampiri aku yang sedang mencoba menolong perempuan tersebut. Tampak setengah tak percaya. Salman menyadari bahwa perempuan yang ada didepannya adalah Shafia, saudara sepupunya. Dia bisa mengenali dari warna biru mata wanita tersebut yang sama dengan warna mata yang dia punya. Delapan tahun berlalu, tidak terasa gadis kecil berumur sepuluh tahun kini menjadi seorang perempuan dewasa. Ternyata dunia terasa begitu sempit. Dan takdir memainkan perannya sedemikian sulit. Aku tertegun, tak salah lagi dialah yang selama ini aku cari cari. Wanita bermata biru yang delapan tahun lalu telah menolong diriku yang hampir mati. Dan kini dia adalah saudara sepupu sahabatku sendiri.
 
Lima tahun telah berlalu sejak aku dan sahabatku mengazzamkan diri untuk mencetak generasi para penjaga kalam Allah di muka bumi. Shafia telah masuk dalam barisan kami. Aku pun menikahinya dengan menjadikan Salman sebagai walinya. Dan sekarang kegembiraan kami berlipat ganda karena tidak lama lagi akan ada pelantikan lima ribu hafizh qur’an didikan lembaga Tahfizh yang kami dirikan oleh perdana menteri Ismail Haniya tepat pada tanggal satu Ramadhan. Tinggal seminggu lagi acara tersebut akan dimulai. Semua persiapan sudah dilaksanakan. Tinggal menunggu intruksi pelaksanaan dari pihak pemerintah palestina.
 
Tak terasa hari yang ditunggu tunggu pun tiba. Shubuh kali ini akan terasa berbeda. Usai shalat saya bergegas untuk kembali kerumah untuk bersiap siap. Tiba tiba terdengar suara menderu-deru dari kejauhan. Allahu akbar ! . Pesawat tempur Israel terbang memasuki Gaza dan mulai menggempur seisi kota. Panggilan jihad segera berkumandang. Dengan setengah berlari aku bergegas ke kembali rumahku, kemudian Buum !. suara menggelegar terdengar didepanku. Aku merasakan firasat buruk. Innalilahi wainna ilaihi roji’un. Rudal tomhawk telah mnghantam rumahku. Shafia ada disana ! Tidak ini tidak boleh terjadi. Dia adalah permata hatiku. Satu satunya pelipur laraku. Bahkan kami belum dikaruniai keturunan. Kuberlari secepat mungkin. Membongkar setiap reruntuhan yang berserakan. Tak dapat kutemukan jasad Shafia. Dia telah menjadi puing. Aku tak tahu harus bagaimana. Sedih, marah, geram,hampa bercampur aduk di hatiku.Salman yang mengetahui hal tersebut ikut menabahkan diriku. Meski aku tahu dia juga sangat sedih atas kepergian saudara sepupunya.
Setelah kejadian itu. Aku banyak merenung dan mencoba untuk mengikhlaskan kepergian belahan hatiku. Tampak Salman yang duduk didepaku terus menunduk berusaha mencari semangat dalam dirinya.
”Kita harus berjihad,Salman” 
”Aku setuju denganmu, tapi bagaimana? Kita tidak mempunyai persenjataan.”
”Itu bisa diusahakan, aku akan menjual tanah orang tuaku”
”Lalu dimana kita akan tinggal ?”
”Kita kan tinggal di masjid masjid sambil mengajarkan Qur’an”
”Baiklah jika kau sudah mantap,akan kucari senjata bila uang hasil penjualan tanah sudah ada”
”Lima ribu hafizh Qur’an binaan kita akan menjadi inti tentara kita.”
”Semoga Allah meridhai apa yang kita niatkan. Dan memberikan kemuliaan kepada kita berupa kemenangan maupun syahid dijalan-nya.”
”Amin.”
Sebuah sejarah kan lahir, setiap masa akan punya pahlawan zamannya. Dan zaman ini akan menjadi zaman kita. Setiap tentara yahudi akan merasakan pedihnya azab yang akan ditimpakan kepada mereka. Akan kami datangi mereka dengan tentara yang mencintai kematian sebagaimana mereka yang sangat menyukai minuman memabukkan.
 
Sudah dua puluh hari semenjak dideklarasikan jihad terhadap penjajah yahudi. Tentara yahudi semakin masuk merangsek jantung kota. Pemukiman penduduk diruntuhkan. Berton – ton bom dijatuhkan setiap malam. Menampilkan keindahan suasana malam yang sangat mencekam.
”Apa yang harus kita perbuat. Persenjataan kita semakin menipis. Blokade Israel semakin ketat. Banyak terowongan terowongan kita di Rafah yang dihancurkan, dan kini hanya sedikit yang masih berfungsi dan itupun hanya bisa menyelundupkan suplai logistik.” Tanya Salman yang sudah mulai putus asa.
 
Akupun melihat hal yang sama hampir di setiap air muka pasukanku yang sudah letih setelah mengalami peperangan selama dua puluh hari tanpa berhenti. Karena hampir disetiap waktu tentara Israel menyerang kami dengan membabi buta lewat pesawat pesawat udaranya. Maupun kavaleri beratnya dimana tank tank minerva sudah memasuki jantung kota Gaza. 
”Mereka menembaki kita hampir disetiap waktu, mereka begitu mudah membuang buang peluru.”Salman kembali berbicara.
”Tidak kita tidak boleh menyerah. Renungkan wahai saudara saudara. Gaza adalah benteng terakhir umat ini dalam mempertahankan palestina. Amanah besar terletak kepada pundak kita semua. Dengarkan hadits Rasulullah saw ini baik-baik. Saat beliau berkata kepada Mua’dz bin Jabal r.a : ’Sesungguhnya Allah Swt,akan membuka negeri Syam untuk kalian sesudahku. Dari ’Arisyi hingga sungai Eufrat. Para lelaki,wanita dan orang tua senantiasa bersiap siaga hingga hari kiamat. Barang siapa yang diantara kalian memilih salah satu pesisir negeri Syam, atau Bait Al Maqdis sebagai tempat tinggalnya. Maka dia akan senantiasa berada dalam suasana jihad hingga hari kiamat. Sudah menjadi tanggung jawab kita untuk mempertahankan negeri ini, sudah menjadi konsekuensi kita yang telah memilih palestina sebagai tempat tinggal kita. Allah telah memilihkan kepada kita di tempat yang baik ini di bumi yang diberkahi. Allah telah memilih kita untuk berperang di bulan ramadhan yang diberkahi.Sesungguhnya Rasulullah memenangkan ba’dar di bulan ini. Insya Allah dengan berkah bulan Ramadhan, Allah akan memenangkan kita dari golongan orang orang yang zalim. Semoga Allah Swt menjadikan kita sebagai orang-orang yang memenuhi panggilan jihad-Nya”
”Amin.”
”Selama kita berada disini saya akan selalu mengingatkan saudar saudara untuk tetap berinteraksi dengan Al-Qur’an. Sesungguhnya salah satu alasan mereka menyerang kita saat ini adalah keberhasilan kita menghasilkan ribuan penghafal Qur’an. Bukan senjata yang mereka takutkan, tetapi orang orang yang selalu dekat denga Al- Qur’an yang mereka takuti.” Aku pun melayangkan pandanganku ke semua pasukan yang tersisa.
”Adapun untuk amunisi yang masih tersisa, saya mengintruksikan untuk segera didata. Insya Allah saya mempunyai sebuah rencana.”
”Syeikh Ahmad, apa yang kan kau lakukan dengan semua amunisi tersebut?”
”Masing masing dari kita harus melatih skill menembaknya. Usahakan satu peluru cukup untuk mengirim satu orang tentara yahudi ke neraka. Jika mereka menembakkan ribuan bahkan jutaan peluru kepada kita, maka kita akan menembakkan peluru yang masing masing peluru sudah tertulis nama mereka !”
”Allahu Akbar !!”
”Allahu Akbar !!”
Pertempuran selanjutnya kami lebih berimbang. Meski kami berlatih kemampuan baru. Menembak dengan tepat sasaran ketika mereka lengah ditengah tengah kesunyian, dan menghilang dengan cepat. Hal ini membuat tentara Israel seakan-akan tak berani lagi untuk menunjukkan wajah sombongnya. Mereka khawatir sekiranya tiba – tiba sebutir peluru melesat ke kepalanya setelah mendengar teriakan takbir. Pola pertempuran semakin berubah. Telah terlahir julukan baru bagi para mujahid yang melawan agresi Israel selama satu bulan penuh. Ketika mereka beribadah maka akan terdengar dengungan suara mirip lebah tanda mereka sedang membaca Al-Qur’an namun ketika berjihad mereka takkan bisa mendengar suara mereka sedikitpun.Seolah olah mereka telah berubah menjadi Izrail bagi tentara Israel. Mereka adalah Gaza sniper.

This Time for Africa

Gereja Christuskirche saat senja di Windhoek, Namibia If you get down get up, oh oh When you get down get up, eh eh Tsamina mina z...