Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis) , Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki.
Minggu, 25 Maret 2018
I told you, I'd move on.
I told you,
I'd let you go someday.
Honestly, it was the hardest thing i've ever done but it was worth it.
For me, for my heart.
You hurt me so bad.
You killed my trust,
you changed me.
I knew I could be strong enough to let you go.
I knew it and I did it.
I can't explain how proud I am.
Because, I'm the only one who knows how much you hurt me.
But here I'm now,
healing.
We may love the wrong person,
cry for the wrong person,
but one thing is sure,
mistake will help us to find the right person someday.
Rabu, 21 Maret 2018
Sofia dan menjadi warga dunia
![]() |
Park Borisova Gradina (dok.pribadi) |
Menjejak benua Eropa merupakan salah satu impian terliar saya. Dan saya mendapatkan kesempatan itu saat diberikan tugas ke luar negeri dalam rangka mengikuti Interregional Training Course on Siting Methodology for Pre-Disposal and Disposal Facilities di Sofia, Bulgaria pada tanggal 6 - 9 Maret 2018. Waktu sudah memasuki bulan Maret saat itu namun tampaknya sisa sisa dari musim dingin masih terlihat berupa tumpukan salju disana sini. Meski termasuk Eropa Timur dan termasuk negara negara di semenanjung Balkan. Tapi saya menikmatinya, mengunjugi setiap bangunan bersejarah didalamnya. Menyelami bahwa ratusan tahun lalu disini merupakan bagian dari Kekhalifahan Ottoman Turki. Dan sekarang peninggalannya hanya Masjid satu satunya di pusat kota yakni Masjid Banyi Bashi yang diarsiteki oleh Mimar Sinan. Arsitek terkenal pada masanya.
Pengalaman ke luar negeri kali ini adalah yang kedua bagi saya setelah pertama kali pada tahun 2012 mendapat kesempatan mengikuti School Strangeness of Nuclear Physics di Sendai, Jepang. Butuh waktu 6 tahun untuk saya bisa mendapatkan kesempatan lagi ke luar negeri.
Namun kali ini berbeda, kalau dulu saya sebagai student yang murni research (di Jepang melakukan presentasi hasil skripsi S1 saya) maka penugasan luar negeri kali ini saya memakai baju sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara). Seorang abdi negara yang ditugaskan negara untuk belajar dan bergaul di dunia internasional. Ada kebanggaan tersendiri saat menunjukkan paspor biru Indonesia. Disitu tertulis Official of the Nuclear Energy Regulatory Agency (NERA adalah nama internasional dari BAPETEN). Mengemban tugas negara memaksa kita harus mendapatkan hasil untuk negara dari setiap penugasan yang diterima.
![]() |
Hari terakhir training course, suhu udara 4 - 9 derajat celcius |
Menjadi warga dunia. Itulah yang saya rasakan semakin lama saya bekerja di BAPETEN. Mungkin belum banyak yang mengenal BAPETEN. BAPETEN adalah Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang memiliki peran sebagai Regulatory Body memiliki kewenangan dalam membuat peraturan mengadakan perizinan dan melakukan inspeksi terhadap pemanfaatan tenaga nuklir. Organisasi dunia yang terkait dengan tenaga nuklir adalah IAEA (International Atomic Energy Agency). Banyaknya kerjasama dengan negara negara lain, dan ikut berkontribusinya Indonesia dalam proyek - proyek IAEA membuat saya memiliki kesempatan bertemu dengan orang - orang dari berbagai bangsa, kepribadian, keilmuan dan lainnya.
Peserta Training Course dari berbagai negara |
Kembali ke Sofia, negeri ini memiliki abjad cyrillic seperti Rusia. Tapi, jangan pernah coba coba bertanya tentang hal itu ke orang Bulgaria, karena merupakan hal yang membuat mereka marah. Kegiatan ini diselenggarakan oleh IAEA dengan panitia lokal dari Bulgarian Nuclear Regulatory Agency (BNRA). Jumlah penduduk mereka tidak sampai 8 juta jiwa. Negara ini memiliki PLTN sebagai salah satu sumber listriknya. Transportasi di Sofia terdapat trem, metro (kereta listrik) dan yang paling menarik perhatian saya adalah bus listrik.
Teknologi memudahkan konektivitas antar negara bahkan benua. Tantangan saat ini bukan lagi persaingan antar individu dalam satu negara tetapi sudah antar negara. Menjadi warga dunia, ikut serta dalam berkontribusi menjadi bagian dari solusi permasalahan dunia. Hal ini lah yang mungkin kecil tapi membakar semangat didalam dada. Apalagi membawa nama Indonesia.
![]() |
Bus bertenaga listrik dapat dilihat dari antena panjang yang menyentuh kabel bertegangan mirip Commuter Line di Jakarta |
Teknologi memudahkan konektivitas antar negara bahkan benua. Tantangan saat ini bukan lagi persaingan antar individu dalam satu negara tetapi sudah antar negara. Menjadi warga dunia, ikut serta dalam berkontribusi menjadi bagian dari solusi permasalahan dunia. Hal ini lah yang mungkin kecil tapi membakar semangat didalam dada. Apalagi membawa nama Indonesia.
_________________________________________________________________________________
Ah.. Jadi teringat saat masih mahasiswa.
Kata kata yang selalu menggetarkan dada.
"Betapa inginnya kami agar bangsa ini mengetahui.
Bahwa mereka lebih kami cintai dari diri kami sendiri."
Selasa, 21 Juni 2016
Belajar menjadi Arjuna
Perkenalkan bocah kecil diatas adalah Arjuna, dia adalah anak dari wanita cantik yang foto disebelahku.
Wanita itu adalah anak dari sepupu dari pihak ayahku sehingga berkedudukan sebagai keponakanku.
Wanita itu adalah anak dari sepupu dari pihak ayahku sehingga berkedudukan sebagai keponakanku.
Ia salah satu dari beberapa keponakanku dari pihak ayah.
Dan karena Arjuna adalah anaknya, maka ia bagaikan cucu bagiku.
Namun bukan itu yang akan kubahas,
Pagi ini, ibunda Arjuna dimakamkan di pekuburan keluarga.
Bocah 3 tahun itu belum mengerti apa itu kematian, sepanjang malam menjelang pemakaman berulang kali ia menciumi ibunya dan hanya berfikir ibunya sedang tidur barang sejenak.
Pagi ini, ibunda Arjuna dimakamkan di pekuburan keluarga.
Bocah 3 tahun itu belum mengerti apa itu kematian, sepanjang malam menjelang pemakaman berulang kali ia menciumi ibunya dan hanya berfikir ibunya sedang tidur barang sejenak.
Maut telah memisahkan ibunda Arjuna untuk selamanya...
Aku menangis, bukan ... bukan karena meratapi almarhumah keponakanku..
Namun aku menangis membayangkan jalan hidup Arjuna...
Dan mungkin aku belum tentu mampu belajar menjadi Arjuna.
Namun aku menangis membayangkan jalan hidup Arjuna...
Dan mungkin aku belum tentu mampu belajar menjadi Arjuna.
Tumbuhlah nak, seperti Arjuna dalam pandawa... tumbuh dalam lindungan keluarga...
Aku, kami, keluargamu menjadi tempat kau tumbuh.
Selamat jalan teh Pipit.
Canda tawa masa kecil berkelebat dalam ingatanku.
Dan panggilan khasmu memanggilku dengan panggilan 'om'
Membuatku tersadar, aku harus mengakselerasi kedewasaanku melebihi umurku.
Canda tawa masa kecil berkelebat dalam ingatanku.
Dan panggilan khasmu memanggilku dengan panggilan 'om'
Membuatku tersadar, aku harus mengakselerasi kedewasaanku melebihi umurku.
Allahumagfirlaha warhamha waafiha wafuanha.
Selasa, 24 Mei 2016
Kamu adalah aku dalam rupa yang lain
Dik.
Jangan marah, dalam dirimu ada aku dalam rupa yang lain.
Dik.
Hubungan kita unik, aku kakak pertama yg terlihat begitu sempurna. Dan kamu berlelah mengejarku. Dibandingkan antara kita tak ayal sering kau rasa. Dan ku jadi tembok raksasa yang seakan harus kau lompati.
Padahal aku adalah jembatan yang membantu tuk kau lewati.
Dik.
Jangan sedih, kau hebat dengan caramu sendiri. Kau juara dengan apa yang kau pilih. Kita adalah kupu yang berbeda pola. Kita adalah bunga yang berbeda warna.
Dik.
Melompatlah. Berlarilah. Tempuh jalanmu. Sampai suatu saat nanti, jalan kita berkelindan dan menyatu.
Kau dan aku duduk di meja kayu persegi saling belajar dan mengajari.
Dik.
Kakak adalah peran pengorbanan. Kakak adalah peran kesempurnaan. Jangan mengikuti peranku. Percayalah. Karena itu berat.
Bebaslah, coba dan gagal, jatuh dan bangun, nikmati keterpurukan, insyafi ketinggian.
Dik.
Apapun pilihanmu. Jangan pergi terlalu jauh. Karena ada aku di dirimu.
Senin, 23 November 2015
Saudara Akhir Zaman
Saya selalu tertegun ketika membaca hadits ini..
Dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah, katanya :
"Sesungguhnya Nabi pernah mengunjungi pemakaman kaum muslimin. Tiba disana beliau mengucapkan :
"Assalamu alaikum daara qaumin mu'minin wa inaa insya Allah bikum laahiqun"
(Selamatlah atas kamu wahai penduduk orang orang Mukmin dan sesungguhnya kami jika diizinkan Allah pasti akan menyusulmu).
Lalu beliau melanjutkan sabdanya,
"Kami ingin bahwa kami melihat SAUDARA SAUDARA kami."
Sahabat yang hadir di situ bertanya,
"Bukankah kami ini saudara saudara engkau ? "
Beliau menjelaskan,
"Kalian adalah sahabat sahabatku, sedang SAUDARA SAUDARA kita adalah yang akan hidup sesudahku."
"Sesungguhnya Nabi pernah mengunjungi pemakaman kaum muslimin. Tiba disana beliau mengucapkan :
"Assalamu alaikum daara qaumin mu'minin wa inaa insya Allah bikum laahiqun"
(Selamatlah atas kamu wahai penduduk orang orang Mukmin dan sesungguhnya kami jika diizinkan Allah pasti akan menyusulmu).
Lalu beliau melanjutkan sabdanya,
"Kami ingin bahwa kami melihat SAUDARA SAUDARA kami."
Sahabat yang hadir di situ bertanya,
"Bukankah kami ini saudara saudara engkau ? "
Beliau menjelaskan,
"Kalian adalah sahabat sahabatku, sedang SAUDARA SAUDARA kita adalah yang akan hidup sesudahku."
disini kita berhenti sejenak tuk merenung. Subhanallah, betapa agungnya menjadi saudara saudara dari Rasulullah. Rabbi akankah Rasul merindukan kita yang hidup di zaman setelah Beliau wafat. Rabbi terenyuh ketika mendengar Rasul mengabarkan umat muslim yang hidup setelah beliau wafat akan menjadi saudara saudaranya. Lalu siapakah umat islam akhir zaman yang dijuluki saudara saudara Rasulullah ? Mari kita lanjutkan hadits tersebut.
Para sahabat bertanya, " Bagaimana engkau mengenal siapa yang datang sesudah engkau dari golongan umatmu?"
Beliau menjawab,
"Bagaimana menurut pikiran engkau, seandainya ada seorang laki laki memiliki anak kuda berbulu hitam, yang bulu putihnya berkilauan di tengah-tengah warna bulunya yang hitam, apakah tidak segera dia dapat mengenal kudanya?"
mereka menjawab, "ya benar!"
Beliau bersabda," Maka begitulah, sesungguhnya mereka akan datang dalam keadaan putih (berseri seri) berkilauan, karena (bekas dari) dari wudhunya dan aku mendahului kamu (berada) di telaga kolam air itu.."
Beliau menjawab,
"Bagaimana menurut pikiran engkau, seandainya ada seorang laki laki memiliki anak kuda berbulu hitam, yang bulu putihnya berkilauan di tengah-tengah warna bulunya yang hitam, apakah tidak segera dia dapat mengenal kudanya?"
mereka menjawab, "ya benar!"
Beliau bersabda," Maka begitulah, sesungguhnya mereka akan datang dalam keadaan putih (berseri seri) berkilauan, karena (bekas dari) dari wudhunya dan aku mendahului kamu (berada) di telaga kolam air itu.."
Marilah kita berlomba menjadi saudara saudara Rasulullah, Beliau sudah merindukan kita jauh sebelum kita lahir ke dunia.
Rabbi dikarenakan takdir-Mu yang menetapkan kami hidup di akhir zaman dan tidak dapat berjumpa langsung dengan Rasulullah maka pertemukan kami dengan Rasulullah yang kami cintai di telaga kautsar kelak.
Dan bantulah kami menjadi orang orang yang berhak mendapat sebutan saudara saudara Rasulullah.
Dan bantulah kami menjadi orang orang yang berhak mendapat sebutan saudara saudara Rasulullah.
Allahumma sholli ala Muhammad.
Wa ala ali Muhammad.
Wa ala ali Muhammad.
Jumat, 21 November 2014
Catatan ketika menunggu Wisuda.
Terbersit kenangan selama menjadi mahasiswa.
Bergerak bersama berkontribusi nyata. Jargon lembaga Badan Eksekutif
Mahasiswa FMIPA UI 2010. Teringat kenangan bersama teman teman
seperjuangan.
Teringat. Saat diminta menjadi Koorbid Politik BEM MIPA oleh ketua
ashari nurhidayat. Saat mencari kadep buat departemen Kastrat dan
Barisan MIPA. Fisika connection, ketika
terpilih Rifki Arif Budianto fisika 2008 dan Dandi Hambali sebagai
Komandan BM. Sayang Rifki harus mengundurkan diri di pertengahan tahun
dikarenakan beliau pindah ke FHUI. Padahal dibawah komando beliau,
kastrat sangat menonjol etos kerjanya. Untungnya penggantinya Ipung Geo
2009 memiliki kapasitas untuk menjadi kadep, meski masih berstatus
mahasiswa baru pada saat itu. Jadilah kedua kadep saya merupakan maba.
Teringat ketika mengadakan longmarch 10 km untuk para ksatria (Staf
Kastrat dan BM). Mereka kumpul pagi pagi, dan menerima amplop yang
berisi peta tanpa tahu tujuan akhir kemana. Dan hanya dibekali sebuah
HP, sebotol air minum, serta uang senilai 5 ribu rupiah. Meski begitu,
mereka tetap bersedia dan menjalankan dengan penuh totalitas. Hingga
akhirnya sampai di tujuan akhir yakni Jalan Keadilan Raya untuk menerima
materi tentang Essay dari Pengurus Forum Lingkar Pena Depok. Sampai
sana, mereka pada mencak-mencak sama saya, meski tersinggung senyum,
bahwa ternyata mereka mampu melakukan hal tersebut. Sampai sampai saya
harus menerima resiko ban motor saya dikempesin oleh mereka. Hahaha.
Tapi tetap, itu akan menjadi salah satu kenangan buat mereka.
Teringat. Saat harus membantu kadep Pengmas (Pengabdian Masyarakat) Marista Gilang Farmasi 2007 untuk kepanitiaan MICEL (Communty Development) didaerah Subang. Saat itu saya hanya datang untuk membantu, sesampainya disana diberi sambutan oleh panitia MICEL. Dan bahkan dihidangkan makanan. Saya ingat makanan saat itu adalah sayur sop. Tapi hambar, tidak ada rasanya. Hahaha. Maklum yang masak masih mahasiswa, kalau kebanyakan garam nanti dikira kepingin nikah. Saat itu adalah bulan Ramadhan dan salah satu agenda yang ada di acara adalah shalat tarawih bersama masyarakat. Saat tiba waktu shalat tarawih, ternyata pemuka masyarakat disitu meminta yang menjadi imam adalah mahasiswa. Ternyata saya yang ditembak buat menjadi imam tarawih. Hahaha. Parah bangat dah. Meski berulang kali menolak, tetap saja saya yang diminta sama panitia. Terpaksa saya maju. Meski saya yakin nanti akan ada pertanyaan dari mahasiswa. Sebelum dimulai saya tanya dulu kondisi di kampung sini shalat tarawihnya bagaimana, ternyata 23 rakaat persis seperti di rumah saya. Setelah selesai shalat tarawih dan bubar, pada saat kumpul panitia menanyakan kenapa shalat tarawihnya 23 rakaat, terus kata dia kenapa setiap rakaat kedua selalu membaca surat pendek Al-Ikhlas. Saya hanya bisa tersenyum, untuk mahasiswa yang sehari hari shalat tarawih di Masjid UI yang dibiasakan 8 Rakaat dan bacaan panjang – panjang maka shalat tarawih tadi akan terasa janggal apalagi beberapa orang protes karena saya bacaan saya kecepatan. Saya tersenyum, memang shalat tarawih jam setengah 9 sudah selesaim, dan itu pun saya masih berusaha tidak terlalu cepat, karena saya berfikir masyarakat disini pasti terbiasa dengan shalat tarawih yang cepat. Dan benar saja, esoknya teman saya yang nanya itu bilang ketika dia ikut shalat tarawih dengan warga di musholla dekat situ, shalat tarawihnya 23 rakaat cepat bangat, jam 8 sudah selesai. Memang dari awal seperti itu niat saya, menyesuaikan dengan kondisi masyarakat disana. Itu menjadi pengalaman sendiri, karena untuk pertama kalinya saya menjadi imam tarawih. Untung saja pas di musholla dekat rumah sering disuruh jadi Bilal yang salah satu tugasnya mengoreksi bacaan surah pendek imam apakah sesuai urutannya.
Teringat. Masih di bulan Ramadhan yang sama, dapat sms dari rekan saya kadep Kerohaniaan , saudara Ilham Akbar yang isinya meminta saya menjadi pembicara pengganti di acara buka puasa bersama. Saya iyakan saja, eh pas ke tempat lokasinya. Ternyata itu buka puasa karyawan Dekanat MIPA. Ah si Ilham nyari gara gara, masa disuruh ceramah depan ibu-ibu sama bapak-bapak. Terlanjur mengiyakan, ditambah lagi, Ustadz pembicara utamanya memang berhalangan hadir. Dengan menebalkan muka, saya maju memberikan ceramah, yang sebenernya saya merasa tidak pantas karena menyampaikannya di depan orang orang tua, kalau di depan mahasiswa baru sih, masih cukup percaya diri, tapi ini. Sudahlah bismillah. Alhamdulillah selesai juga. Entah sampai atau tidak pesannya, karena untuk menguasai diri sendiri didepan saja sudah sulit.
Teringat. Ketika masuk tahun ajaran baru, membantu kadep Kesma Fadiah Sabila Kimia 2007 untuk menyortir berkas berkas mahasiswa yang mau mengajukan banding BOP. Berdua dengan sabil, menyortir dan menyeleksi manakah mahasiswa yang disetujui bandingnya dan mana yang tidak di ruangan Pa Marda staf Dekanat. Eh ternyata, dekanat tidak memeriksa lagi mereka percaya dengan kita, jadi secara tidak langsung, kamilah yang menentukan apakah mahasiswa tersebut di setujui bandingnya atau tidak. Agak deg-degan juga. Namun disitu saya dapat pelajaran untuk selalu bersyukur. Karena banyak orang yang masih merasa kurang dalam finansial padahal kalau dilihat dari kita materinya berlimpah. Wallahu Alam.
Teringat. Ketika departemen lingkungan yang diketuai Dian Anggarini mengadakan seminar lingkungan, lagi lagi ketika saya hanya berkunjung ke tempat tersebut. Di tembak untuk menjadi MC sama dian. Hahaha. Emang dasarnya susah bilang tidak, jadinya mau gak mau jadi MC buat acara tersebut. Namun dari seminar tersebut saya masih teringat sampai sekarang, peta peta pembagian zona zona investasi di Papua. Pantas saja 9 dari 10 orang papua ingin memerdekan diri. Wong semua tanah papua sudah ada kavlingnya mulai dari perkebunan, pertambanga, pertanian dan itu berhektar hektar.
Dan masih banyak lagi pengalaman dan kenangan indah bersama kalian saat TOSSAKA bersama Bowo farmasi 07, saat menjadi MC untuk acaranya pengmas masak masak antar jurusan, saat kumpul di Pondok Laras (saat itu hampir full team, kurang 2 orang lagi dari 23 BPH), saat menyiapkan tim building untuk kepanitiaan PSAF di Ragunan bersama Ichwan, Siti dan Marista. Saat berkumpul bersama di detos hanya untuk sekedar makan bersama. Terima kasih untuk kenangannya, Terutama untuk pak Ketua Ashari Nurhidayat dan Wakilnya Wahyu Nirwanto. Putsan dan Bowo yang selalu ribet ngurusin reimbursan. Pepeb yang ngurusin surat masuk dan keluar. Arif dan Hinu yang sibuk desain poster dan nempel nempel. Evi dan Nurul yang sibuk jadi Koorbid, Ichwan yang punya tiga anak buah yang selalu membuat saya iri. Misdawita yang belum saya bantu maksimal di keilmiahan. Ilham dan Sherly yang sibuk nyiapin buka puasa bersama di sekret BEM. Adi Kimia 07 yang jadi kadep Wirus di pertengahan tahun. Koorbid BSOF Adi Matek 07 yang jadi seksi sibuk setiap ada acara internal BEM. Aldi Tiandi yang maaf bgt belum sempet kerumahnya di cilebut.
Semoga masih bisa menjalin silaturahim dengan kalian.
Teringat. Saat harus membantu kadep Pengmas (Pengabdian Masyarakat) Marista Gilang Farmasi 2007 untuk kepanitiaan MICEL (Communty Development) didaerah Subang. Saat itu saya hanya datang untuk membantu, sesampainya disana diberi sambutan oleh panitia MICEL. Dan bahkan dihidangkan makanan. Saya ingat makanan saat itu adalah sayur sop. Tapi hambar, tidak ada rasanya. Hahaha. Maklum yang masak masih mahasiswa, kalau kebanyakan garam nanti dikira kepingin nikah. Saat itu adalah bulan Ramadhan dan salah satu agenda yang ada di acara adalah shalat tarawih bersama masyarakat. Saat tiba waktu shalat tarawih, ternyata pemuka masyarakat disitu meminta yang menjadi imam adalah mahasiswa. Ternyata saya yang ditembak buat menjadi imam tarawih. Hahaha. Parah bangat dah. Meski berulang kali menolak, tetap saja saya yang diminta sama panitia. Terpaksa saya maju. Meski saya yakin nanti akan ada pertanyaan dari mahasiswa. Sebelum dimulai saya tanya dulu kondisi di kampung sini shalat tarawihnya bagaimana, ternyata 23 rakaat persis seperti di rumah saya. Setelah selesai shalat tarawih dan bubar, pada saat kumpul panitia menanyakan kenapa shalat tarawihnya 23 rakaat, terus kata dia kenapa setiap rakaat kedua selalu membaca surat pendek Al-Ikhlas. Saya hanya bisa tersenyum, untuk mahasiswa yang sehari hari shalat tarawih di Masjid UI yang dibiasakan 8 Rakaat dan bacaan panjang – panjang maka shalat tarawih tadi akan terasa janggal apalagi beberapa orang protes karena saya bacaan saya kecepatan. Saya tersenyum, memang shalat tarawih jam setengah 9 sudah selesaim, dan itu pun saya masih berusaha tidak terlalu cepat, karena saya berfikir masyarakat disini pasti terbiasa dengan shalat tarawih yang cepat. Dan benar saja, esoknya teman saya yang nanya itu bilang ketika dia ikut shalat tarawih dengan warga di musholla dekat situ, shalat tarawihnya 23 rakaat cepat bangat, jam 8 sudah selesai. Memang dari awal seperti itu niat saya, menyesuaikan dengan kondisi masyarakat disana. Itu menjadi pengalaman sendiri, karena untuk pertama kalinya saya menjadi imam tarawih. Untung saja pas di musholla dekat rumah sering disuruh jadi Bilal yang salah satu tugasnya mengoreksi bacaan surah pendek imam apakah sesuai urutannya.
Teringat. Masih di bulan Ramadhan yang sama, dapat sms dari rekan saya kadep Kerohaniaan , saudara Ilham Akbar yang isinya meminta saya menjadi pembicara pengganti di acara buka puasa bersama. Saya iyakan saja, eh pas ke tempat lokasinya. Ternyata itu buka puasa karyawan Dekanat MIPA. Ah si Ilham nyari gara gara, masa disuruh ceramah depan ibu-ibu sama bapak-bapak. Terlanjur mengiyakan, ditambah lagi, Ustadz pembicara utamanya memang berhalangan hadir. Dengan menebalkan muka, saya maju memberikan ceramah, yang sebenernya saya merasa tidak pantas karena menyampaikannya di depan orang orang tua, kalau di depan mahasiswa baru sih, masih cukup percaya diri, tapi ini. Sudahlah bismillah. Alhamdulillah selesai juga. Entah sampai atau tidak pesannya, karena untuk menguasai diri sendiri didepan saja sudah sulit.
Teringat. Ketika masuk tahun ajaran baru, membantu kadep Kesma Fadiah Sabila Kimia 2007 untuk menyortir berkas berkas mahasiswa yang mau mengajukan banding BOP. Berdua dengan sabil, menyortir dan menyeleksi manakah mahasiswa yang disetujui bandingnya dan mana yang tidak di ruangan Pa Marda staf Dekanat. Eh ternyata, dekanat tidak memeriksa lagi mereka percaya dengan kita, jadi secara tidak langsung, kamilah yang menentukan apakah mahasiswa tersebut di setujui bandingnya atau tidak. Agak deg-degan juga. Namun disitu saya dapat pelajaran untuk selalu bersyukur. Karena banyak orang yang masih merasa kurang dalam finansial padahal kalau dilihat dari kita materinya berlimpah. Wallahu Alam.
Teringat. Ketika departemen lingkungan yang diketuai Dian Anggarini mengadakan seminar lingkungan, lagi lagi ketika saya hanya berkunjung ke tempat tersebut. Di tembak untuk menjadi MC sama dian. Hahaha. Emang dasarnya susah bilang tidak, jadinya mau gak mau jadi MC buat acara tersebut. Namun dari seminar tersebut saya masih teringat sampai sekarang, peta peta pembagian zona zona investasi di Papua. Pantas saja 9 dari 10 orang papua ingin memerdekan diri. Wong semua tanah papua sudah ada kavlingnya mulai dari perkebunan, pertambanga, pertanian dan itu berhektar hektar.
Dan masih banyak lagi pengalaman dan kenangan indah bersama kalian saat TOSSAKA bersama Bowo farmasi 07, saat menjadi MC untuk acaranya pengmas masak masak antar jurusan, saat kumpul di Pondok Laras (saat itu hampir full team, kurang 2 orang lagi dari 23 BPH), saat menyiapkan tim building untuk kepanitiaan PSAF di Ragunan bersama Ichwan, Siti dan Marista. Saat berkumpul bersama di detos hanya untuk sekedar makan bersama. Terima kasih untuk kenangannya, Terutama untuk pak Ketua Ashari Nurhidayat dan Wakilnya Wahyu Nirwanto. Putsan dan Bowo yang selalu ribet ngurusin reimbursan. Pepeb yang ngurusin surat masuk dan keluar. Arif dan Hinu yang sibuk desain poster dan nempel nempel. Evi dan Nurul yang sibuk jadi Koorbid, Ichwan yang punya tiga anak buah yang selalu membuat saya iri. Misdawita yang belum saya bantu maksimal di keilmiahan. Ilham dan Sherly yang sibuk nyiapin buka puasa bersama di sekret BEM. Adi Kimia 07 yang jadi kadep Wirus di pertengahan tahun. Koorbid BSOF Adi Matek 07 yang jadi seksi sibuk setiap ada acara internal BEM. Aldi Tiandi yang maaf bgt belum sempet kerumahnya di cilebut.
Semoga masih bisa menjalin silaturahim dengan kalian.
Salam.
Nurhadiansyah.
"Aksi dan Demonstrasi"
Mengenang catatan ketika masih menjadi mahasiswa.
saat peringatan 100 tahun kebangkitan bangsa ..
Ribuan
mahasiswa mulai berdemonstrasi. Hari demi hari mereka bergantian
mengadakan aksi massa di istana, gedung wakil rakyat dan tempat tempat
lain yang dianggap memrepresentasikan pemerintah. Tidak hanya di Jakarta
di berbagai daerah para mahasiswa turut bergerak, dalam momen 100 tahun kebangkitan bangsa dan 10 tahun reformasi. Masing
– masing mengusung tema yang berbeda. Di Jakarta sendiri para mahasiswa
mengusung satu tema yang diangkat, yang paling intens adalah tema
Saptatura (Tujuh gugatan Rakyat ). Dengan bertajuk ‘kepung istana’.
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melancarkan aksi
dengan melibatkan ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di
Indonesia. Terakhir BEM SI mengadakan aksi didepan Gedung DPR / MPR yang
diwarnai insiden penembakan mahasiswa Universitas Indonesia oleh peluru
karet aparat . Dilanjutkan yang sekarang sedang diusut, kasus UNAS
dimana terjadi bentrokkan antara polisi dengan mahasiswa UNAS yang
berujung pengrusakkan fasilitas kampus dan ditahannya puluhan mahasiswa
oleh pihak kepolisian. Belum tuntas kasus UNAS menyusul beberapa hari
yang lalu di kampus UKI terjadi bentrokkan antara mahasiswa dengan
aparat kepolisian. Lalu apa yang menyebabkan para mahasiswa turun
kejalan meninggalkan aktivitas mereka menimba ilmu. Banyak yang berkata
bahwa sebaiknya mahasiswa lebih baik belajar dengan rajin lalu setelah
menyelesaikan studinya maka barulah mereka berkontribusi untuk bangsa
atau ada yang malah berkata sudahlah buat apa demo , belum tentu jika
seandainya kalian menjadi pejabat yang mengurusi 220 juta penduduk
kalian belum tentu bisa. Mereka memang benar, tidak ada yang salah dari
kata kata mereka,
namun jika bukan karena hati nurani tentu kita tak perduli dengan aksi,
jika bukan karena ideologi tentu lebih baik kita tenggelam di tumpukan meja belajar membaca Diktat – diktat kuliah kita .
Kami
ingin menunjukkan kami mahasiswa adalah bagian dari rakyat. Banyak
harapan berada di pundak kami. Karena ada 3 komponen utama yang dapat
merubah suatu negara,
yang pertama adalah pembuat ‘keputusan’ (saya lebih suka menyebut keputusan dibanding kebijakan,karena keputusan yang tidak bijak tidak bisa dikatakan kebijakan ) peran inilah yang diemban pemerintah sebagai wewenang tertinggi penyelenggara negara ,
yang
kedua adalah pemilik modal ,merekalah yang menguasai berbagai aspek
perekonomian ,bahkan demi mereka ( pemilik modal / Investor ) pemerintah
rela mengeluarkan ‘keputusan-keputusan’ untuk memudahkan para pemilik
modal menginvestasikan kekayaannya bahkan pemerintah memprivatisasi
BUMN-BUMN-nya kepada mereka ,dengan alasan untuk meningkatkan kinerja
BUMN tersebut ,padahal BUMN tersebut merupakan asset STRATEGIS BANGSA .
Yang ketiga adalah rakyat ,merekalah komponen terbanyak negeri ini ironisnya justru yang lebih sering dikorbankan.
Setiap
kali pemerintah akan memutuskan sesuatu ,ada pertarungan kepentingan
antara 2 kelompok ,kelompok pemilik modal disisi lain dengan kelompok
rakyat disisi lainnya ,pemerintah seringkali dihadapkan 2 pilihan :
mengorbankan pemilik modal ataukah rakyat . Entah barangkali saking
kuatnya lobi-lobi pemilik modal maka yang sering dikorbankan dari
‘keputusan’ tersebut adalah rakyat . Mahasiswa sebagai bagian dari
rakyat maka sudah sepantasnya berusaha untuk membela rakyat . Kenapa
harus mahasiswa, karena mahasiswa mempunyai bargaining power terhadap pemerintah . Identitas sebagai
Mahasiswa di dengar suaranya karena aspek intelijensia. Aspek inilah
yang seringkali membedakan respon pemerintah antara mahasiswa dengan
rakyat yang lainnya, ditambah Mahasiswa adalah kaum muda, Umur produktif
dan merupakan Iron Stock bagi bangsa indonesia. Semoga kita bisa mengemban amanah yang berat lagi mulia ini.
Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Rakyat Indonesia !!!
______________________________ __________________
Jadi teringat cerita ketika aksi demonstrasi zaman reformasi,
dimana ketika chaos para mahasiswa berlarian melarikan diri,
Lalu tampillah seseorang berteriak dengan nada tinggi..
"Terkutuk mahasiswa yang tewas tertembak dibelakang punggungnya"
Kamis, 13 Februari 2014
Share Ujian CPNS
Hanya ingin berbagi sedikit pengalaman yang saya dapat, semoga bisa membantu bagi teman teman yang ingin mengikuti Ujian CPNS.
1. Tentukan Kementerian/Lembaga (K/L) yang mau dilamar. Waktu itu saya ngincer 3 yakni LIPI, BATAN dan BAPETEN. Masing masing berbeda waktu pembukaan daftar dan syarat berkasnya. Cek di website masing masing K/L pastikan jangan sampai mepet daftar karena biasanya cap pos, bahkan Bapeten dimajukan pengumuman penerimaan berkas tanpa pemberitahuan sebelumnya. Lihat formasi yang dibuka seberapa banyak atau sedikit menentukan strategi kita.
1. Tentukan Kementerian/Lembaga (K/L) yang mau dilamar. Waktu itu saya ngincer 3 yakni LIPI, BATAN dan BAPETEN. Masing masing berbeda waktu pembukaan daftar dan syarat berkasnya. Cek di website masing masing K/L pastikan jangan sampai mepet daftar karena biasanya cap pos, bahkan Bapeten dimajukan pengumuman penerimaan berkas tanpa pemberitahuan sebelumnya. Lihat formasi yang dibuka seberapa banyak atau sedikit menentukan strategi kita.
2. Pemberkasan. Persiapkan pemberkasan semaksimal mungkin,
berkas berkas yg butuh waktu lama untuk jadi harus diutamakan misalnya :
- SKCK khusus lamaran CPNS
- Kartu A1 dari dinas tenaga kerja daerah (biasa disebut kartu kuning)
- Legalisir ijazah dan transkrip nilai (di UI , lama bgt bikinnya, saya ga lolos administrasi CPNS BATAN karena belum ada legalisir ijazah)
Beberapa K/L ada yang mensyaratkan TOEFL lebih dari
460 masih berlaku
maksimal dua tahun.
saya daftar CPNS BATAN dan mereka minta tes TOEFL.
Sedangkan untuk lolos pemberkasan administrasi awal, saya ga tau
parameternya. Di BAPETEN yg daftar 3000an org untuk 12 formasi yang
diperebutkan, tapi yang
dipanggil Tes Kemampuan Dasar (TKD) hanya 30 kali dari formasi alias
360an.- Kartu A1 dari dinas tenaga kerja daerah (biasa disebut kartu kuning)
- Legalisir ijazah dan transkrip nilai (di UI , lama bgt bikinnya, saya ga lolos administrasi CPNS BATAN karena belum ada legalisir ijazah)
3. Pemilihan Formasi. Saya lolos pemberkasan administrasi di LIPI tapi tidak dipanggil untuk ikut TKD , karena saya tidak memilih satupun formasi sebab tidak ada satupun yg sesuai dengan bidang kompetensi saya, sekalipun ada yg dibutuhkan S3
Formasi sedikit atau banyak ada untung ruginya. Saya di BAPETEN milih unit kerja P2STPFRZR dan hanya nerima 1 formasi alias 1 orang aja.
Plus/Minus formasi sedikit :
- Peserta yang ikut TKD 30 kali dari formasi yang diperebutkan, kalo yang lamar pas pemberkasan banyak maka peluang makin kecil. Tapi kalo kompetensi kita oke (baca : IPK & almamater) ini hal mudah buat dilewati.
+ Peserta yang lulus TKD dan ikut Tes Kemampuan Bidang (TKB) hanya 3 kali dari formasi yg diperebutkan dan itu dirangking. Jadi karena formasi saya cuma 1, pas tes lanjutan lawan saya tinggal 2 orang. Setelah saya browsing dan saya tau lawan saya lulusan mana dan apa skripsinya saya PEDE pasti menang. :D
Plus/minus formasi banyak :
+ Peluang diterima semakin besar, karena yang diambil banyak.
- Peserta saingan pas TKB (Tes Kompetensi Bidang) banyak
Intinya jadi tergantung minat dan bakat (kesesuaian bidang) dimana kita kuatnya, masalah sedikit ama banyak tak jadi soal dan jangan takut meski formasi yang dibuka cuma 1.
4.
Tips Tes Kompetensi Dasar.
Tahun saya pake sistem CAT semacam jawab 500 soal di komputer
tinggal
klik jawaban salah satu pilihan ganda yang dianggap benar.
TKD ada tiga sub test
- TWK (Tes Wawasan Kebangsaan)
berisi pasal pasal, UUD 45, PANCASILA, hirarki perundangan, UU terbaru.
Soal TWK ini yang paling susah, kebanyakan peserta nilainya paling kecil
di subtest ini, beruntung nilai saya sekitar 105 karena belajar sehari
sebelumnya
contoh soal TWK banyak di internet, download aja. Beberapa versi orde
baru jadi materi yg Repelita tidak relevan dan tidak keluar di tes, tapi
materi ttg Pembukaan UUD 45, UUD 45, UU, dll masih relevan banyak soal
yg saya pelajari ternyata keluar pas tes
- TIU (Test Intelegensia Umum) berisi matematika dasar kayak TPU, soal soal logika matematika, deret angka dll keluar.saya lumayan tinggi nilainya 115.
- TKP (Test Kepribadian) -> saya lupa namanya. Test yg menilai EQ kita, kaya menghadapi masalah di tim, hubungan dengan atasan, tanggung jawab dll.. kalo ikut organisasi dan punya prinsip serta pengetahuan baik mengelola hubungan saat organisasi pasti bisa lah.TKP nilai tertinggi saya sampe 150an..
Nilai TKD saya 371 dari max nilai 500. Karena yg dipanggil ke tes berikutnya berdasarkan rangking TKD, maka PENTING nilai TKD besar, dengan nilai segitu saya rangking pertama di formasi yang saya pilih. Tapi ada peraturan meski rangking 1 jika nilai TKD-nya tidak lebih dari 250 , maka tidak dipanggil TKB, dan itu terjadi di BAPETEN, jadi meski yg dibuka formasinya 12 orang. Pas final masuk cuma 10 org, satu formasi kosong karena ga ada satupun peserta yg melebihi batas ambang minimal 250 buat TKD. Nah katanya 60 % penilaian final lulus nggaknya CPNS diambil dari nilai TKD. Soal TKD bersifat hampir sama soal soalnya antar K/L. Jadi belajar sekali, bisa buat K/L yg lain juga.
5. Tes Kemampuan Bidang (TKB). Diambil 3 kali dari formasi, misal jika formasinya cuma 1 orang maka yang dipanggil ikut TKB maksimal 3 org. Kalo 3 orang, berarti yang ikut TKB 9 orang. Nah TKB beda-beda soalnya tergantung masing masing K/L, tapi biasanya tentang sejarah, tugas pokok dan fungsi K/L yang kita pilih, UU yang menjadi dasar lembaga tsb, sama soal yang berkaitan dengan formasi yang kita lamar. Contoh karena saya melamar di Badan Pengawas Tenaga Nuklir, maka pas TKB ada soal fisika ttg radiasi, atom, dan sejenisnya.
- TIU (Test Intelegensia Umum) berisi matematika dasar kayak TPU, soal soal logika matematika, deret angka dll keluar.
- TKP (Test Kepribadian) -> saya lupa namanya. Test yg menilai EQ kita, kaya menghadapi masalah di tim, hubungan dengan atasan, tanggung jawab dll.. kalo ikut organisasi dan punya prinsip serta pengetahuan baik mengelola hubungan saat organisasi pasti bisa lah.
Nilai TKD saya 371 dari max nilai 500. Karena yg dipanggil ke tes berikutnya berdasarkan rangking TKD, maka PENTING nilai TKD besar, dengan nilai segitu saya rangking pertama di formasi yang saya pilih. Tapi ada peraturan meski rangking 1 jika nilai TKD-nya tidak lebih dari 250 , maka tidak dipanggil TKB, dan itu terjadi di BAPETEN, jadi meski yg dibuka formasinya 12 orang. Pas final masuk cuma 10 org, satu formasi kosong karena ga ada satupun peserta yg melebihi batas ambang minimal 250 buat TKD. Nah katanya 60 % penilaian final lulus nggaknya CPNS diambil dari nilai TKD. Soal TKD bersifat hampir sama soal soalnya antar K/L. Jadi belajar sekali, bisa buat K/L yg lain juga.
5. Tes Kemampuan Bidang (TKB). Diambil 3 kali dari formasi, misal jika formasinya cuma 1 orang maka yang dipanggil ikut TKB maksimal 3 org. Kalo 3 orang, berarti yang ikut TKB 9 orang. Nah TKB beda-beda soalnya tergantung masing masing K/L, tapi biasanya tentang sejarah, tugas pokok dan fungsi K/L yang kita pilih, UU yang menjadi dasar lembaga tsb, sama soal yang berkaitan dengan formasi yang kita lamar. Contoh karena saya melamar di Badan Pengawas Tenaga Nuklir, maka pas TKB ada soal fisika ttg radiasi, atom, dan sejenisnya.
6. Kecurangan. Saya amati, kalo masalah manipulasi, suap, nama peringkat pertama tapi
pas di pengumuman lulus diganti ama nama orang lain, atau dimintain duit
dari puluhan bahkan ratusan juta rupiah, sepertinya memang ada...
tetapi menurut saya itu kebanyakan terjadi penerimaan cpns PEMDA meski ga semua test CPNS PEMDA seperti itu,
namun
tidak menutup kemungkinan beberapa kementerian ada juga yg seperti itu.
Kuncinya ada di pengawasan, oknum PEMDA bisa leluasa seperti itu karena
merasa kurang pengawasan, jadi mereka santai saja "memeras" calon PNS,
atau
menjual kursi cpns...
makanya saya milih sedari awal lembaga negara, BATAN, LIPI, BAPETEN...
hal ini juga diakuin oleh panitia bapeten bahwa BAPETEN sebagai lembaga
yg fungsinya menjadi badan pengawas,
maka perekrutan jadi sangat ketat dan diawasi oleh negara dengan ketat..
ga bisa main main atau tidak ada (semoga) kecurangan...
makanya pemilihan K/L yg mau kita pilih itu penting... Kalo milih CPNS PEMDA, harus siap siap dgn resiko dimintai duit , kayak cerita temen saya yg daftar cpns di daerah.. dimintai duit 150 juta...oleh oknum di lembaga tsb..
oiya satu lagi penting, jujur saja saya juga ditelepon oleh oknum yg mengaku ketua panitia penerimaan CPNS BAPETEN, awalnya basa basi tapi ujung ujungnya minta duit... 5 juta doang, kecil sih.. tapi saya bilang aja ga punya.. meski nadanya agak sedikit mengancam untuk mengganti saya..
saya cuek aja, bagi saya.. saya mau masuk dengan cara yang baik dan keluar dengan cara yang baik. lagipula keduanya untung bagi saya.. jika saya diterima tanpa saya ngasih uang, tandanya lembaga saya bekerja nanti insya Allah lingkungan yang baik, seandainya tidak diterima cuma gara gara saya tidak ngasih uang, tandanya saya selamat tidak bekerja di lingkungan yg tidak berkah..
dan lucunya dua hari saya ditelepon oleh orang yang ngaku ketua panitia dan namanya sama tapi nomernya beda, makanya saya yakin ini pasti penipuan... oknum tersebut tau data nama, no telp sama nilai sayaentah oknum bapeten atau BKN atau malah bukan keduanya tetapi pihak luar ...
jadi manfaatkan itu, andaikan saya bayar, saya bakal mengira saya dibantu oknum tersebut, padahal mah nilai emang lulus ...
Saya laporin nomer itu ke panitia dan alhamdulillah panitia juga proaktif serta meyakinkan saya bahwa tidak ada mekanisme itu di proses seleksi...makanya saya bersyukur bisa masuk murni tes, temen temen yg lulus cpns bapeten juga semuanya murni tes...
Jadi kalo ditanya org, "Wah PNS ya? bayar berapa?" saya bisa jawab dengan kepala tegak, "Alhamdulillah murni test, ga bayar sepeserpun. "
_____________________________________________________________
makanya pemilihan K/L yg mau kita pilih itu penting... Kalo milih CPNS PEMDA, harus siap siap dgn resiko dimintai duit , kayak cerita temen saya yg daftar cpns di daerah.. dimintai duit 150 juta...oleh oknum di lembaga tsb..
oiya satu lagi penting, jujur saja saya juga ditelepon oleh oknum yg mengaku ketua panitia penerimaan CPNS BAPETEN, awalnya basa basi tapi ujung ujungnya minta duit... 5 juta doang, kecil sih.. tapi saya bilang aja ga punya.. meski nadanya agak sedikit mengancam untuk mengganti saya..
saya cuek aja, bagi saya.. saya mau masuk dengan cara yang baik dan keluar dengan cara yang baik. lagipula keduanya untung bagi saya.. jika saya diterima tanpa saya ngasih uang, tandanya lembaga saya bekerja nanti insya Allah lingkungan yang baik, seandainya tidak diterima cuma gara gara saya tidak ngasih uang, tandanya saya selamat tidak bekerja di lingkungan yg tidak berkah..
dan lucunya dua hari saya ditelepon oleh orang yang ngaku ketua panitia dan namanya sama tapi nomernya beda, makanya saya yakin ini pasti penipuan... oknum tersebut tau data nama, no telp sama nilai saya
Saya laporin nomer itu ke panitia dan alhamdulillah panitia juga proaktif serta meyakinkan saya bahwa tidak ada mekanisme itu di proses seleksi...makanya saya bersyukur bisa masuk murni tes, temen temen yg lulus cpns bapeten juga semuanya murni tes...
Jadi kalo ditanya org, "Wah PNS ya? bayar berapa?" saya bisa jawab dengan kepala tegak, "Alhamdulillah murni test, ga bayar sepeserpun. "
_____________________________________________________________
Keberuntungan adalah persiapan dan kesempatan
Rabu, 15 Mei 2013
Annihilasi
Annihilation is defined as "total destruction" or "complete obliteration" of an object, having its root in the Latin nihil (nothing). A literal translation is "to make into nothing".
Binder tua lusuh, tergeletak di lemari. Tampak banyak simbol sedikit kalimat. Halaman polos putih penuh angka sedikit kata. Diantara sedikit kata terselip satu kata dari catatan kuliah fisika. Sederhana, sebuah kata bertulis annihilasi, merupakan catatan kaki sebuah istilah dari perhitungan panjang operator penurunan tingkat energi. Proses menghilangnya suatu positron merupakan hal yang menarik untuk
ditelaah. Positron berpadu dengan sebuah elektron mengakibatkan kedua partikel
tersebut ter-annihilasi yang kemudian diikuti dengan munculnya dua sinar
gamma. Peristiwa ini dikenal dengan nama annihilasi.
Qoluu yaa abaa naa maa laka laa ta'mannaa a'laa yuusufa wa innaa lahu lanaasihun. Arsilhu ma a'naa ghoday yarta' wa yal'ab wainnaa lahu lahaafizhun.
Mereka berkata, "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya."
(Q.S. Yusuf [12] : 11-12)
Ayat yang menceritakan tentang kisah nabi Yusuf alaihissalam di sepenggal episodenya, tentang saudaranya yang membujuk sang ayah Nabi Yakub alaihissalam agar mengizinkan mereka membawa yusuf. Kita mengetahui kedengkian saudara - saudara Yusuf terhadap Yusuf, sampai - sampai mereka mewujudkan kedengkian mereka dengan berencana melenyapkan Yusuf dari pandangan ayah mereka.
Kata - kata bujukan mereka terhadap ayahnya terekam di ayat tersebut, namun hal yang membuat istimewa dari ayat tersebut adalah Allah tidak hanya merekam kata - kata mereka tapi gerak mulut mereka yang mengisyaratkan bedanya ucapan dengan niat dalam hati. Karena hanya di ayat tersebut ada hukum bacaan isymam. Hukum isymam mewajibkan kita ketika membaca ayat tersebut dan ketika sampai di lafazh La ta'manna maka kita wajib memajukan bibir kita sehingga seolah olah yang kita ucapkan adalah La ta'mannunna tapi huruf yang keluar adalah La ta'manna.
Sebegitu hebatnya efek mendengki, hingga Allah merekam percakapannya dalam kitab suci. Tak luput kata , bahkan hingga mimik cara bicara. Menjadikannya ayatul gharib yang diantara enam ribuan ayat, hanya ayat tersebut yang memiliki hukum bacaan berbeda. Dengki adalah masalah hati. Mari kita bersihkan hati setiap selesai hari. Hingga nanti kita mencapai derajat sahabat Rasul yang dikabarkan surga meski ia masih menjejak bumi. Salah satu pintu menjejak surga yang mungkin terlupa. Karena kedengkian dengan kebaikan akan saling meng-annihilasi.
_____________________________________
"Hindarilah
dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana
api memakan (menghancurkan) kayu bakar." (HR Abu Daud).
Kamis, 18 April 2013
Pilihan diantara ketidakpastian
"As I have said so many times, God doesn't play dice with the universe."
Hal itu diungkapkan Einstein dalam perdebatan awal tentang mekanika kuantum dengan Neils Bohr dan muridnya Heisenberg. Ketika berbicara mekanika kuantum maka kita berbicara tentang kemungkinan, probabilitas, kebolehjadian dan ketidakpastian. Salah satunya adalah ketidakpastian tertentu bahwa partikel itu tidak tepat berada pada posisi yang eksak. Hal ini dikenal dengan prinsip ketidakpastian Heisenberg. Prinsip ini menjelaskan ketidakpastian pengukuran posisi dan momentum. Sederhananya, ketika kita mengukur posisi elektron maka kita tidak bisa mengukur momentum pada saat yang bersamaan. Begitu juga sebaliknya ketika kita mengukur momentum elektron maka kita tidak bisa mengukur posisi pada saat yang bersamaan. Maka para eksperimentalis harus memilih apakah posisi ataukah momentum yang ingin dihitung? Karena mereka tidak dapat menghitung keduanya secara bersamaan. Ketidakpastian inilah yang didebat Einstein. Menurut Einstein hukum alam harus deterministik, bukan sebuah probabilitas apalagi ketidakpastian.
Sabtu, 23 Maret 2013
Menembus batas tidak suka
sumber gambar : http://et.concord.org/
Seorang dosen memasuki kelas dengan membawa dua gelas aqua
dan dua buah spidol tanpa membawa textbook , penampilannya
pun sederhana dengan memakai kemeja putih lengan panjang dan itupun lengannya
digulung sampai siku serta kemeja yang tidak dimasukkan kedalam celana panjang
hitamnya. Tetapi mata kuliah yang dibawakan adalah mata kuliah yang
mendengarnya saja merupakan momok bagi sebagian mahasiswa fisika yakni Mekanika
Kuantum.
Langganan:
Postingan (Atom)
This Time for Africa
Gereja Christuskirche saat senja di Windhoek, Namibia If you get down get up, oh oh When you get down get up, eh eh Tsamina mina z...

-
sumber gambar : http://et.concord.org/ Seorang dosen memasuki kelas dengan membawa dua gelas aqua dan dua buah spidol tanpa memb...
-
Puncak Ciremai (dok.pribadi) " Kebersamaan lebih indah daripada puncak " -Quote di salah satu papan petunjuk menuju puncak...