Dik.
Jangan marah, dalam dirimu ada aku dalam rupa yang lain.
Dik.
Hubungan kita unik, aku kakak pertama yg terlihat begitu sempurna. Dan kamu berlelah mengejarku. Dibandingkan antara kita tak ayal sering kau rasa. Dan ku jadi tembok raksasa yang seakan harus kau lompati.
Padahal aku adalah jembatan yang membantu tuk kau lewati.
Dik.
Jangan sedih, kau hebat dengan caramu sendiri. Kau juara dengan apa yang kau pilih. Kita adalah kupu yang berbeda pola. Kita adalah bunga yang berbeda warna.
Dik.
Melompatlah. Berlarilah. Tempuh jalanmu. Sampai suatu saat nanti, jalan kita berkelindan dan menyatu.
Kau dan aku duduk di meja kayu persegi saling belajar dan mengajari.
Dik.
Kakak adalah peran pengorbanan. Kakak adalah peran kesempurnaan. Jangan mengikuti peranku. Percayalah. Karena itu berat.
Bebaslah, coba dan gagal, jatuh dan bangun, nikmati keterpurukan, insyafi ketinggian.
Dik.
Apapun pilihanmu. Jangan pergi terlalu jauh. Karena ada aku di dirimu.